Trading Kripto di Situs Palsu, Warga India Kehilangan Uang Setara Rp1,89 Triliun

Akibat trading kripto di situs dan aplikasi palsu, warga India mengalami kerugian total hingga US$128 juta atau setara dengan Rp1,89 triliun.

Hal itu disampaikan Selasa lalu oleh perusahaan keamanan siber, CloudSEK. Berdasarkan sejumlah bukti, saksi dan korban, mereka mengatakan modus pelaku sebenarnya “sangat biasa”, namun banyak warga yang lengah, sehingga mengalami kerugian besar.

“Kejahatan berskala masif ini menarik banyak orang yang tidak waspada ke dalam penipuan. Banyak dari situs web palsu ini meniru CoinEgg, bursa kripto yang berbasis di Inggris,” jelas CloudSEK.

Pangkal fakta itu berawal setelah CloudSEK dihubungi oleh seorang korban yang diduga kehilangan sebesar Rs50 lakh (US$64.000) setelah menggunakan beberapa situs dan aplikasi kripto. Namun, setelah ditelusuri lebih lanjut, ternyata korban itu tak sendiri, banyak warga India lain bernasib sama.

“Kami memperkirakan bahwa pelaku telah menipu banyak korban dengan nilai total kerugian mencapai US$128 juta,” kata Rahul Sasi, Pendiri dan CEO CloudSEK, dilansir dari Business Standard.

Modus Kejahatan Trading Kripto

Sasi mengatakan, modus utama kejahatan trading kripto itu adalah pertama-tama membuat domain palsu yang meniru bursa kripto yang popular. Situs itu dibuat benar-benar mirip agar lebih meyakinkan calon korban.

Pelaku kemudian membuat akun atas nama seorang perempuan di media sosial untuk mendekati calon korban dan menjalin pertemanan. Pengguna akun itu lantas memengaruhi calon korban untuk berinvestasi dan trading kripto.

“Bahkan pelaku lewat media sosial itu membagikan uang US$100 dolar, sebagai imbalan telah bergabung menjadi pengguna baru,” kata Sasi.

Korban awalnya menghasilkan keuntungan yang signifikan, sehingga semakin percaya kepada pengelola situs palsu itu. Pelaku kemudian merayu pengguna untuk melakukan trading lebih besar lagi, agar bisa untung lebih banyak.

“Begitu korban menambah modal trading kripto mereka, pelaku lantas membekukan akun mereka, sehingga korban tidak dapat menarik uang mereka. Uang pun dibawa kabur oleh pelaku,” jelas Sasi.

Sasi mengingatkan semua trader kripto di manapun dan kapanpun harus senantiasa waspada dan berhati-hati.

“Anda harus selalu memeriksa ulang domain situs ataupun aplikasi yang mereka gunakan dalam trading kripto. Juga lakukan recheck terhadap bursa kripto baru dan curiga dengan iming-iming yang terlalu berlebihan dan tidak masuk akal,” imbuh Sasi. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait