Uang Kertas Tularkan Virus Corona, Bitcoin Solusinya?

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengimbau warga dunia untuk membatasi penggunaan uang kertas guna menekan penyebaran virus Corona. Korea Selatan pun langsung mengambil langkah cepat. Imbauan itu senada dengan langkah tegas Bank Sentral Tiongkok beberapa waktu lalu. Di sana uang kertas dibersihkan dengan disenfektan dan sinar ultra violet. Bagaimana uang elektronik seperti Bitcoin berperan?

Uang elektronik atau turunannya, uang digital, adalah alternatif ampuh di tengah imbauan itu. Karena tak berwujud fisik, uang digital seperti Bitcoin misalnya jelas-jelas tidak menularkan penyakit apapun, termasuk virus Corona.

Uang kertas (sebenarnya lebih mirip berbahan kain, karena terbuat dari serat kapas) sudah mendominasi dunia ini selama ratusan tahun. Ia pernah dibuat untuk mewakili emas, tapi memudar seiring waktu.

Teknologilah yang mengubah itu. Uang elektronik server-based, seperti OVO dan GoPay dan DANA misalnya juga termasuk solusi dalam konteks ini. Namun, untuk skala lebih luas, uang digital Bitcoin adalah pilihan telak, sebab ia dapat ditransaksikan secara global dan bisa diakses oleh siapa saja.

Bentuk turunan Bitcoin adalah tokenisasi terhadap uang dolar, yang kini dikenal dalam bentuk USDT (United States Dollar Tether). Dengan USDT memungkinkan Anda mengirimkan dolar melalui Internet, kapan dan di mana saja, dengan biaya yang jauh lebih murah menggunakan PayPal bahkan Western Union dan tentu saja layanan perbankan.

Soal uang kertas ditumpangi bakteri dan virus, sebenarnya cerita lama. Tetapi beda cerita dengan virus Corona ini. Peristiwa ini mendadarkan pikiran kita, bahwa teknologi sepatutnya sudah menjadi solusi yang pasti. Entah itu OVO, entah pula itu Bitcoin yang berwujud digital.

Dalam perjalanannya, berkat teknologi blockchain-lah itu ada. Ini yang mendorong sejumlah bank sentral membuat versi digital uang fiat-nya. Lihatlah Bank Sentral Tiongkok yang menelitinya sejak tahun 2014 dan baru diumumkan pada tahun lalu.

Jepang pun mencoba menandinginya membuat hal serupa terhadap yen-nya. Belakangan, Amerika Serikat, yang pernah emoh dengan uang digital dolar, sudah menetapkan diri untuk menggiatkan penggunaan blockchain.

Kita pun semakin yakin, teknologi mengantarkan kita kepada banyak perubahan-perubahan radikal, sekaligus memberikan kita tantangan-tantangan baru. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait