Wamen Perdagangan RI Dukung Litedex Masuk Metaverse

Wakil Menteri (Wamen) Perdagangan Republik Indonesia, Jerry Sambuaga mendukung Litedex Protocol masuk ke metaverse, sebagai ranah baru yang menjanjikan.

Dilansir dari Cointelegraph, Jumat (3/12/2021), Sambuaga mengatakan konsep metaverse yang ditawarkan Facebook (kini Meta), merupakan tantangan sekaligus peluang bagi komunitas.

“Dengan hadirnya Litedex Protocol diharapkan dapat menjadi jembatan penghubung bagi masyarakat Indonesia untuk merasakan secara langsung seperti apa teknologi dunia metaverse. Tidak hanya itu, proyek-proyek yang ditawarkan Litedex Protocol juga sangat relevan dengan pesatnya perkembangan teknologi aset digital, sehingga harus didukung, demi kemajuan industri kripto dalam negeri,” tegas Sambuaga.

Tema metaverse jadi buah bibir publik, setelah Mark Zuckerberg mengumumkan mengubah nama perusahaan Facebook menjadi Meta pada akhir Oktober 2021 lalu. Zuckerberg memimpikan metaverse, dunia virtual reality yang memadukan banyak hal tanpa batas, mulai dari rapat virtual, media sosial, hingga belanja daring. Semuanya ditampilkan dalam wujud 3 dimensi interaktif.

Inovasi Meta dalam meluncurkan proyek metaverse-nya membuat para pengembang teknologi mulai fokus pada konsep tersebut.

Teknologi yang menghadirkan realitas virtual 3D ini juga telah mendorong pengembang aset kripto untuk memasuki ekosistem metaverse.

Melihat peluang tersebut, Litedex Protocol siap menjadi media sekaligus fasilitator bagi para trader lokal dan global untuk memanfaatkan kehadiran dunia metaverse.

Teknologi yang dipopulerkan oleh CEO Facebook Mark Zuckerberg ini dianggap sebagai teknologi masa depan dalam hal berinteraksi dengan orang lain.

“Keberadaan dunia metaverse ini akan berdampak masif terhadap interaksi manusia, terutama di tengah pandemi saat ini dimana pertemuan konvensional telah berubah menjadi pertemuan online menggunakan Zoom atau Google Meet. Ada kemungkinan bahwa di masa depan, dalam 10 hingga 15 tahun ke depan atau bahkan lebih cepat — hanya masalah waktu—teknologi blockchain itu sendiri akan berkembang menjadi fondasi keuangan dunia konvensional hingga metaverse,” kata Andrew Suhalim, CEO Protokol Litedex.

Ia menambahkan, kehadiran dunia metaverse ini membuka peluang bagi industri kripto untuk menjadikan aset kripto sebagai pilihan utama dalam bertransaksi di dunia maya.

“Konsep mengubah mata uang konvensional menjadi mata uang yang dapat digunakan di dunia metaverse adalah fondasi dasar dari fitur Bridge,” imbuh Suhalim.

Dengan hadirnya platform keuangan terdesentralisasi seperti Protokol Litedex, investor kripto akan diberikan kesempatan untuk mengakses dan berinvestasi sejak awal, namun analisis menyeluruh terhadap prospek aset kripto tetap harus dilakukan.

“Untuk mengakomodasi antusiasme publik yang besar terhadap aset kripto ini, Protokol Litedex akan meluncurkan berbagai fitur keuangan terdesentralisasi, seperti Swap, Liquidity Pool, Staking, Farming, Lending, Borrowing, NFT Marketplace dan, tentu saja, Bridge,” sebutnya.

Bursa Kripto Litedex Protocol Perkuat Keamanan Sistem Sejak Dini

Sesuai dengan proyek dan konsep di balik Litedex Protocol, “jembatan kekayaan metaverse”, platform besutan developer Indonesia ini siap menjadi pemimpin global desentralisasi keuangan, sebagai media bagi masyarakat untuk memasuki dunia metaverse. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait