Waspadai Ancaman Nyata untuk Bitcoin Berikutnya

Menjelang akhir tahun 2022, ancaman nyata masih akan membayangi Bitcoin karena beberapa faktor, salah satunya kenaikan suku bunga The Fed.

Sudah lebih dari 12 bulan, Bitcoin dan pasar kripto menjadi suram di tengah crypto winter, dengan harga aset yang merosot lebih dari 70 persen.

Tahun 2022 pun diwarnai beberapa hal buruk bagi industri, seperti runtuhnya Terra LUNA yang menyebabkan bangkrutnya Three Arrows Capital dan Celsius. Yang terbaru, skandal FTX yang menghantam pasar kripto dengan keras di bulan November.

Skandal tersebut membawa harga Bitcoin bergerak kian rendah, jatuh dari level psikologis 20.000 ke kisaran US$17.000, pada saat penulisan.

Ancaman Nyata untuk Bitcoin (BTC) 

Berdasarkan laporan Beincrypto, CEO dari Online Blockchain Clem Chambers melihat peluang jatuhnya harga Bitcoin dalam beberapa bulan mendatang.

Prediksi tersebut berdasarkan pada narasi The Fed yang kembali menaikkan suku bunga dan belum selesainya skandal FTX di Pengadilan.

“Jika The Fed ingin menghentikan inflasi, mereka harus terus menaikkan suku bunga sampai ada sesuatu yang rusak… Itu akan mengakibatkan jatuhnya pasar kripto,” ujar Chambers.

Meski saat ini angka inflasi cenderung turun, meski tetap tinggi, bukan berarti ini akan terus bergerak rendah saat kondisi ekonomi AS morat-marit.

Melihat pasar kripto yang telah terperosok dalam, Chambers menilai itu bukan berarti menjadi tanda berakhirnya crypto winter.

Chambers merujuk pada bearish pasar kripto di tahun 2007 yang berlanjut jatuh di tahun 2008 karena sentimen ekonomi global.

Menurutnya, hal itu bisa terjadi di tahun 2023, menjadi badai dan ancaman nyata berikutnya bagi Bitcoin dan pasar kripto.

Analisis Harga BTC 

Meski Chambers terlihat tidak optimistis, bukan berarti tidak ada harapan bagi Bitcoin untuk bergerak lebih tinggi dan membangun reli.

Crypto Potato melaporkan, ada beberapa faktor yang jika dipenuhi, dapat membawa dorongan bagi harga Bitcoin untuk  bergerak ke atas.

Ancaman Bitcoin

Pada grafik daily di atas, harga bersiap menghadapi tiga indikator moving average yang bertindak sebagai resistance.

Jika harga mampu menembus ketiganya, ini diprediksi mampu mendorong harga melesat lebih tinggi dari US$24.000.

Namun, jika harga gagal menembus salah satu indikator MA, maka penurunan ke US$15.000, atau lebih rendah, patut diantisipasi.

Sementara itu, pada grafik 4 jam di atas, harga Bitcoin berada di dalam pola up channel, yang berpeluang naik jika harga mampu memantul dari batas bawahnya. Harga berpeluang naik ke level Fibonacci Retracement 0,5 atau 0,618. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait