Alasan Bakkt Jual Produk Bitcoin Berjangka

Pada Agustus 2018, Intercontinental Exchange (ICE), perusahaan pengelola bursa saham dan komoditas, mengumumkan hadirnya anak perusahaan baru bernama Bakkt. Bakkt yang dikomandoi oleh Kelly Loeffler ini, menyediakan platform penyimpanan dan perdagangan berjangka Bitcoin yang akan menyelesaikan (settlement) kontrak berjangka dengan Bitcoin “fisik” (sesungguhnya), bukan uang tunai. Apa sebenarnya Bakkt dan mengapa perusahaan yang terafiliasi dengan New York Stock Exchange (NYSE) ini “mencintai” Bitcoin?

Bakkt menjadikan Bitcoin sebagai produk investasi yang aman bagi lembaga-lembaga keuangan terbesar di dunia. Selama ini, lembaga-lembaga itu belum memiliki cara yang aman untuk membeli dan menyimpan Bitcoin sesuai hukum yang berlaku, kendati ada sejumlah bursa kripto biasa (spot market) untuk jual beli Bitcoin.

Bakkt hadir menjawab persoalan tersebut, sebab investor institusi memiliki karakter yang berbeda dengan investor kripto pada umumnya, karena di Bakkt berlaku hubungan business to business alias antar perusahaan

Setelah sebelumnya berjanji akan meluncurkan perdagangan Bitcoin berjangka pada November 2018 dan kerap ditunda, Bakkt kini pasti membuka perdagangan Bitcoin berjangka tersebut pada 23 September tahun ini.

Peluncuran tersebut menjadikan Bakkt sebagai perusahaan pertama di Amerika Serikat yang menawarkan kontrak Bitcoin berjangka yang diselesaikan secara fisik, sebuah kemajuan yang disebut banyak pihak mematangkan industri Bitcoin. Ini berbeda dengan produk Bitcoin berjangka keluaran Chicago Merchantile Exchange (CME) yang imbal hasilnya adalah berupa uang tunai bukan berupa Bitcoin.

Di Bakkt, untuk kontrak berjangka bulanan, minimal nilai kontraknya setara dengan harga 1 Bitcoin berpatok nilai uang dolar AS. Fluktuasi minimal mulai dari US$2,50 per Bitcoin (US$2.50 per kontrak). Jikalau investor ingin membeli menggunakan cara Block Trades, fluktuasi minimal bisa lebih kecil, yakni antara US$0,001 per Bitcoin (US$0,001 per kontrak).

Intercontinental Exchange (ICE), perusahaan induk Bakkt bukanlah nama baru di dunia investasi. ICE dikenal sebagai perusahaan induk dari New York Stock Exchange (Bursa Efek New York) yang didirikan pada tahun 1792. NYSE adalah bursa efek terbesar di dunia berdasarkan kapitalisasi pasar. Per Februari 2018, bursa itu memfasilitasi perdagangan hingga US$30,1 triliun.

ICE berawal sebagai platform perdagangan bagi komoditas energi, logam dan lainnya. Perusahaan itu kemudian bertumbuh cepat, mengakuisisi International Petroleum Exchange di London pada tahun 2001 dan New York Board of Trade pada tahun 2005. Lantas, pada tahun 2010, Jeffrey Sprecher, pendiri ICE, berhasil mengembangkan volume bisnisnya hingga mencapai US$10 triliun.

Pencapaian itu tercerminkan dalam harga saham ICE. Sebagai perusahaan terbuka, harga saham ICE melonjak 1.200 persen sejak tahun 2005. Barulah pada November 2013 ICE mengakuisisi penuh NYSE yang sebelumnya dimiliki sebagian oleh Euronext Group. Prestasi ICE inilah yang menjadi salah satu nilai tambah Bakkt di mata investor Bitcoin.

Selain itu, di belakang Bakkt ada sejumlah perusahaan kelas wahid yang berinvestasi. Di antaranya adalah Boston Consulting Group, CMT Digital, Eagle Seven, Galaxy Digital, Goldfinch Partners, Alan Howard, Horizons Ventures, Intercontinental Exchange, M12 (perusahaan ventura milik Microsoft), Pantera Capital, PayU (perusahaan investasi milik Naspers) dan Protocol Ventures.

Bakkt menempatkan dirinya sebagai bisnis kustodian tingkat institusi yang berkualifikasi, yang didukung oleh perusahaan terbuka senilai US$51 miliar, yaitu ICE. Selain itu, keunggulannya adalah sebagai kustodian yang memiliki izin dari Komisi Perdagangan Berjangka dan Komoditas (CFTC) dan Negara Bagian New York.

Awalnya, Bakkt menyimpan Bitcoin yang menjadi jaminan kontrak berjangkanya. Tetapi, bukan tidak mungkin layanan penyimpanan itu akan ditawarkan kepada hedge fund, manajer aset dan lembaga lain di masa depan, sehingga semakin memperbesar pangsa pasar Bitcoin.

“Dengan keamanan fisik dan digital yang canggih, teknologi dan pengelolaan tingkat lembaga serta jaminan asuransi bagi aset digital yang disimpan di cold wallet, Bakkt menghadirkan standar baru di bidang kustodian aset digital dengan memanfaatkan teknologi yang sama seperti New York Stock Exchange,” jelas Bakkt di situs resminya.

Kontrak berjangka Bitcoin yang ditawarkan Bakkt disebut sebagai usaha membangun mekanisme pembentukan harga secara teregulasi. Saat ini, pembentukan harga Bitcoin terjadi di pasar spot yang tidak semuanya teregulasi, tetapi Bakkt meyakini di masa depan pembentukan harga akan beralih berdasarkan pasar berjangka yang teregulasi.

Sejumlah pengamat kripto berpendapat produk Bitcoin berjangka fisik besutan Bakkt membuka pintu bagi lembaga-lembaga keuangan besar, sehingga menjadi faktor bullish bagi perkembangan Bitcoin secara jangka panjang.

Kontrak berjangka fisik mensyaratkan lembaga yang terlibat perdagangan harus membeli Bitcoin asli, sehingga dipandang sebagai kemajuan besar bagi Bitcoin. Selain itu, pembentukan harga di pasar berjangka fisik akan meningkatkan kepercayaan terhadap pergerakan harga Bitcoin. [theblockcrypto.co/coindesk.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait