AMD dan nVidia Dirumorkan Pangkas Harga GPU pada September

Advanced Micro Devices (AMD) dan Nvidia, perusahaan pembuat perangkat teknologi, dikabarkan akan memangkas harga graphics processing unit (GPU) atau kartu grafis demi menjual inventaris yang masih tersisa.

Sebagai dampak dari pandemi global, kelangkaan suplai dialami oleh beragam sektor industri. Pelaku pasar kripto membeli GPU yang terbatas secara grosiran dan scalper menjual GPU dengan harga yang sangat tinggi sehingga semakin memperparah kelangkaan GPU.

Hal tersebut membuat pembelian GPU sulit dan mahal dilakukan oleh konsumen.

Teranyar, kanal berita Taiwan Economic Daily melaporkan AMD dan Nvidia akan memangkas harga GPU secara signifikan mulai bulan September.

Huang Renxun, CEO Nvidia, mengumumkan perusahaannya menghadapi permasalahan kelebihan inventaris, penjualan dengan harga yang rendah dan desakan untuk bekerjasama dalam hal operasional pabrik di Taiwan.

Situs berita teknologi MyDrivers menambahkan, pembuat GPU akan memberlakukan pengurangan harga mulai September, terutama bagi produk AMD dan Nvidia. Pemotongan harga disebut akan lebih besar dibanding sebelumnya, sehingga dapat mengurangi beban pembelian.

Kelangkaan suplai yang diakibatkan pandemi global berdampak kepada pengguna komputer yang ingin memperbarui atau mengganti suku cadang bagi peralatan mereka.

Kendati demikian, konsumen bisa jadi tidak mampu membeli GPU dengan harga yang lebih murah sekalipun. Pasalnya, beragam negara sedang mengalami kesulitan ekonomi akibat inflasi.

Finbold melaporkan, sebagai dampak biaya hidup yang meningkat, warga di beragam negara dihadapi masalah tagihan listrik yang membengkak. Pembelian komputer baru tidak termasuk prioritas, mengingat hal itu dapat menambah besarnya tagihan listrik.

Pasar kripto yang melemah turut menyumbang terhadap kelebihan suplai GPU di pasar barang bekas. Selain itu, periode transisi yang dialami penambangan Ether (ETH) juga dapat berdampak terhadap suplai GPU pada bulan September.

Salah satu kritik terhadap teknologi kripto adalah proses penambangan memakan listrik yang tinggi. Melalui pembaruan merge, metode penambangan ETH akan berhenti memakai GPU dan bertransisi dari algoritma proof of work (PoW) menjadi proof of stake (PoS).

Transisi tersebut menyebabkan penambang kripto memiliki GPU mahal yang tidak digunakan. Hal ini dapat mendorong penambahan suplai GPU di pasar dan membuat harganya menjadi lebih murah. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait