DAO adalah singkatan dari Decentralized Autonomous Organization, yaitu organisasi digital yang dijalankan tanpa pemimpin pusat dan semua keputusan diambil secara kolektif lewat voting berbasis blockchain.
Lewat teknologi blockchain dan smart contract, DAO memungkinkan siapa pun yang memiliki token bisa ikut ambil bagian dalam pengambilan keputusan, tanpa perlu birokrasi panjang atau campur tangan otoritas tunggal. Yuk, pelajari apa itu DAO lebih dalam melalui penjelasan berikut ini!
BACA JUGA: Apa Itu Gas Fee yang Digunakan dalam Transaksi Ethereum?
Apa Itu DAO?
DAO atau Decentralized Autonomous Organization berarti organisasi yang beroperasi tanpa struktur hierarki seperti manajer atau direktur. Seperti melansir laman Avast, segala aturan dan keputusan yang berjalan dalam DAO ditulis dalam bentuk smart contract di blockchain, sehingga tidak bisa diubah sembarangan. Voting dilakukan oleh para anggota yang memiliki token, dan hasilnya akan dijalankan otomatis oleh sistem jika tercapai konsensus.

Konsep ini membuat DAO jauh lebih terbuka, karena semua orang bisa melihat, meninjau, dan bahkan mengusulkan perubahan pada organisasi secara langsung.
BACA JUGA: Apa Itu Token Generation Event (TGE) dalam Crypto Airdrop?
Cara Kerja DAO
Cara kerja DAO didasarkan pada smart contract dan voting komunitas yang berjalan otomatis di atas teknologi blockchain.
Setiap keputusan dalam DAO dilakukan melalui pemungutan suara oleh anggota yang memiliki token. Aturan main dan sistem voting ini tertulis dalam smart contract, yaitu program digital yang akan mengeksekusi hasil keputusan secara otomatis jika mencapai konsensus. Karena semua aktivitas tercatat di blockchain, prosesnya transparan dan tidak bisa dimanipulasi.
Berikut ini adalah contoh smart contract dari MakerDAO yang kompleks untuk mewadahi berbagai pengambilan keputusan secara otomatis.

Sistem kerja DAO juga terdiri dari beberapa komponen penting meliputi smart contract, token, dan ketiadaan otoritas pusat dengan penjelasan seperti berikut ini:
- Smart contract: Aturan main dalam DAO ditulis dalam smart contract. Ini adalah kode yang akan mengeksekusi keputusan sesuai hasil voting.
- Token: Token DAO ibarat saham digital. Kamu bisa membeli atau mendapatkan token sebagai tanda keanggotaan. Makin banyak token yang kamu miliki, makin besar juga hak suaramu.
- Tanpa Otoritas Pusat: Tidak ada CEO, direktur, atau pemilik. Semua keputusan dijalankan sesuai kesepakatan bersama komunitas yang tercatat di blockchain.
Perbedaan DAO dengan Organisasi Tradisional
Perbedaan utama antara DAO dan organisasi tradisional terletak pada struktur kepemimpinan dan cara pengambilan keputusan. DAO bersifat terbuka dan demokratis, sedangkan organisasi tradisional umumnya hierarkis dan terpusat.
DAO dijalankan oleh komunitas melalui sistem voting yang tercatat di blockchain. Tidak ada satu pihak pun yang bisa mengambil keputusan sepihak, karena semua perubahan hanya bisa dilakukan jika disetujui bersama oleh para pemilik token. Proses ini membuat pengelolaan DAO lebih transparan dan partisipatif.
Sebaliknya, organisasi tradisional biasanya memiliki struktur kepemimpinan yang jelas, seperti CEO atau manajer. Keputusan penting sering kali dibuat oleh segelintir orang di posisi atas, dan anggota lain hanya menjalankan arahan. Meskipun lebih cepat dalam eksekusi, sistem ini bisa membatasi partisipasi dan kurang transparan bagi publik.
Melansir laman resmi Ethereum, tabel berikut ini adalah ringkasan perbedaannya:
Aspek | DAO | Organisasi Tradisional |
Struktur Kepemimpinan | Terdesentralisasi, demokratis | Hierarkis, ada pimpinan |
Pengambilan Keputusan | Voting komunitas lewat blockchain | Ditentukan manajemen atau direksi |
Proses Eksekusi | Otomatis oleh smart contract | Manual oleh tim atau individu |
Transparansi | Sepenuhnya terbuka di blockchain | Cenderung tertutup |
Kontrol & Akses | Setiap anggota bisa terlibat | Terbatas pada pihak internal |
Kelebihan dan Kekurangan DAO
DAO memiliki kelebihan dalam transparansi dan keterbukaan, namun tetap memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum bergabung atau membangunnya.
Kelebihan DAO:
- Transparan dan terbuka: Semua aktivitas tercatat di blockchain dan bisa dilihat siapa saja.
- Demokratis: Setiap anggota memiliki hak suara dan bisa ikut ambil keputusan.
- Tanpa otoritas pusat: Tidak bergantung pada satu pemimpin atau lembaga.
- Efisien secara digital: Proses dijalankan otomatis lewat smart contract, tanpa birokrasi panjang.
- Mendorong kolaborasi global: Siapa pun di mana pun bisa ikut terlibat selama punya token.
Kekurangan DAO:
- Proses pengambilan keputusan bisa lambat: Semua perubahan harus melalui voting.
- Risiko dominasi: Pemilik token terbanyak bisa punya pengaruh lebih besar.
- Minim otoritas bisa memicu konflik: Tidak adanya pemimpin jelas bisa menyulitkan saat terjadi ketidaksepakatan.
- Rentan kesalahan teknis: Bug dalam smart contract bisa berdampak besar dan sulit diperbaiki cepat.
BACA JUGA: Perbandingan Biaya Transaksi di Crypto Exchange Indonesia Terbaru 2025
Sudah Paham Apa Itu DAO?
DAO membuka jalan baru dalam pengelolaan organisasi dan investasi di dunia blockchain. Dengan memahami konsep dasar terkait apa itu DAO, kamu bisa melihat peluang besar di balik teknologi ini. Yuk, terus belajar crypto dan blockchain lebih dalam di Blockchain Media Indonesia! [msn]