Aset Kripto ADA Bergejolak, Menanti Smart Contract pada Agustus

Aset kripto Cardano (ADA) yang bergejolak selama beberapa hari terakhir, tak terlepas dari rencana meluncurnya smart contract pada Agustus mendatang.

Ketika artikel ini disusun, Minggu (16/5/2021) malam, harga ADA sekitar Rp34 ribuan.

Naik sebesar 9 persen dalam 24 jam terakhir, rekor tertinggi sepanjang masa adalah Rp35.143 di hari yang sama.

ADA masih berada di peringkat ke-4 versi Coinmarketcap.com.

Sementara itu, aset kripto lain, CardStarter di proyek New Cardano Accelerator sudah naik 40 ribu persen sejak meluncur di medio April lalu.

CardStarter punya gugus tugas khusus seperti Binance Launchpad di Binance Smart Chain dan DuckStarter di Ethereum.

Harga asetnya, CARDS, ketika artikel ini disusun setara Rp833 ribuan, naik 14 persen dalam 24 jam terakhir.

Aset Kripto dan Smart Contract Cardano

Perkembangan Cardano termasuk lamban berbanding blockchain lain. Namun popularitasnya tetap terjaga, berkat dukungan dari developer dan komunitas.

Panasnya pasar aset kripto sejak awal tahun juga berdampalk pada lonjakan harga ADA.

Saking lambatnya Cardano, tim berencana meluncurkan smart contract perdananya pada Agustus 2021 mendatang. Itu sudah lama bergaung sejak Maret lalu.

Smart contract, yang merupakan komponen pemrograman di ranah blockchain memegang peran sentral.

Smart contract memungkinkan penerbitan token, dApp di pasar DeFi, termasuk NFT.

Situs resmi Cardano memastikan hal itu, bahwa NFT menjadi salah satu target besar Cardano

Tantangan Besar

Smart contract Cardano tentu saja harus berhadapan dengan Ethereum yang jauh lebih matang teknologi dan pasarnya.

Belum lagi Cardano harus menghadapi keungulan Binance Smart Chain yang menawarkan murahnya biaya transaksi dan biaya penerbitan token baru.

Bahkan induknya, Binance segera meluncurkan platform NFT pada Juni 2021.

Hingga detik ini, rincian smart contract Cardano belum terang benderang, walaupun Charles Hoskinson dan kawan-kawan menawarkan bahasa pemrograman baru, Plutus, yang mungkin lebih unggul berbanding Solidity.

Belum lagi Cardano harus mengatasi masalah interoperability yang sudah duluan dikebut oleh proyek lain, seperti Chainlink, Solana, Velas dan lain sebagainya.

Namun hal menarik, di smart contract biaya transaksi setiap token tidak berkorelasi langsung dengan harga ADA.

Artinya, ketika harga ADA sedang tinggi, maka biaya transaksi tetap rendah.

Itu tentu saja sangat membantu pengembang DeFi yang berhadapan dengan transaksi bervolume tinggi, apalagi di sub-sektor decentralized exchange (DEX).

Spekulasi Tinggi Berasas

Di arus masuk modal ke aset kripto yang kuat, spekulasi tinggi terhadap harga ADA sulit dihindarkan.

Ini serupa dengan aset kripto lain yang bernilai pasar tinggi, walaupun secara fundamental (pertumbuhan teknologi dan use case-nya), sangat baik.

Nah, bukankah sebagian dari kita setuju bahkan musim Altcoin Season sudah tiba, sembari menanti kebangkitan Bitcoin pada 25 Mei 2021 nanti.

Selamat berjuang, Hoskinson! [vins]

Terkini

Warta Korporat

Terkait