Bank Sentral Rusia Usulkan Bursa Efek Fasilitasi Perdagangan Aset Kripto, Dampak Tak Mampu Melarang Sepenuhnya

Bank Sentral Rusia belum lama ini mengusulkan agar bursa efek Rusia bisa memfasilitasi perdagangan aset kripto, agar trader dan investor punya alternatif aset daripada saham biasa.

Selain tujuan utama itu, perdagangan aset kripto di bursa efek memungkinkan negara melakukan pengendalian terhadap semua transaksi di dalamnya.

Dilansir dari media lokal, Kommersant melalui News.Bitcoin.com, bursa efek dan lembaga kliring pusat dapat diizinkan untuk memfasilitasi perdagangan aset keuangan digital (DFA), istilah umum yang mencakup kripto dan token di bawah hukum Rusia saat ini.

Proposal diajukan oleh Bank Sentral Rusia (CBR) pada pertemuan dengan bursa, broker, dan operator sistem informasi, sekelompok entitas yang terkait dengan platform kripto.

Perwakilan dari Moscow Exchange, SPB Exchange, broker utama, dan operator sistem informasi yang memiliki hak untuk menerbitkan aset keuangan digital bertemu dengan pejabat Bank Rusia secara tertutup pada hari Selasa, menurut media itu.

Pembahasan difokuskan pada rencana baru untuk mengatur perdagangan DFA dan hak digital utilitarian (UDR) yang dirancang oleh Bank Sentral Rusia, masih terkait kripto.

“Beberapa aktivitas terkait kripto di Rusia diatur dengan undang-undang Tentang Aset Keuangan Digital yang mulai berlaku pada Januari 2021, termasuk penerbitan token digital dan penggalangan dana melalui token. Namun, hal lain seperti penambangan dan perdagangan, serta peredaran mata uang kripto, tetap tidak diatur. Undang -undang baru Tentang Mata Uang Digital, yang ditulis oleh Kementerian Keuangan, bertujuan untuk mengubah itu,” tulis media itu mengutip sumber anonim.

Sebuah sumber dari sektor keuangan Rusia, yang mengambil bagian dalam pertemuan tersebut, mengatakan, bahwa bursa dan pialang mendukung gagasan untuk memperdagangkan aset kripto, yang akan memperluas rangkaian instrumen keuangan yang tersedia bagi mereka. Pada saat yang sama, operator sistem informasi skeptis dengan proposal tersebut.

Mereka khawatir masuknya bursa saham ke pasar ini akan membahayakan bisnis platform aset digital yang belum punya cukup waktu untuk berkembang. Perwakilan mereka juga memperingatkan tentang berbagai tantangan, termasuk yang terkait dengan penerapan teknologi blockchain dan lambatnya pengoperasian platform pertukaran tradisional.

Di sisi lain, pejabat dari Bursa Moskow menyambut baik inisiatif tersebut, menyatakan bahwa mereka siap untuk membahasnya lebih lanjut.

“Konsepnya melibatkan penggunaan infrastruktur pertukaran dan pemukiman yang ada. Ini akan berkontribusi pada konsentrasi likuiditas, yang telah dikonfirmasi oleh praktik global sirkulasi sekunder baik dari fiat maupun aset digital,” catat mereka selama pembicaraan.

Menurut Pavel Utkin, seorang pengacara utama di Parthenon United Legal Center, Bank Sentral Rusia berusaha untuk mendapatkan kendali atas peredaran aset digital dan mengubah perdagangan mereka menjadi sesuatu yang mirip dengan pasar saham biasa.

“Gagasan ini dimunculkan, karena pada dasarnya negara dan regulator bingung untuk memblokir transaksi kripto, karena hampir mustahil. Jadi, alih-alih melarangnya 100 persen, negara ini merangkulnya, namun di sistem yang bisa dikendalikan,” sebut mereka. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait