Begini Nasib Bitcoin dan Crypto Lain Jika Krisis 2008 Terjadi Lagi

Pendiri Cardano telah membahas nasib Bitcoin dan crypto lain jika terjadi krisis keuangan seperti di tahun 2008, atau bahkan yang lebih mengerikan lagi.

Pada saat penulisan, harga Bitcoin telah hampir melesat dua kali lipat dari posisi terendahnya di akhir tahun 2022, membawa pemulihan yang menyemangati investor kripto.

Kenaikan tersebut diikuti oleh altcoin utama Ethereum, yang juga mendapat peringatan dari Pendirinya, Vitalik Buterin, bahwa bull market mungkin akan segera tiba.

Nasib Bitcoin dan Crypto Lain Jika Terjadi Krisis Hebat 

Di sisi lain, salah satu Pendiri Ethereum dan juga Pendiri Cardano, Charles Hoskinson, telah menyoroti potensi dari krisis perbankan AS yang dapat menyebabkan krisis yang lebih buruk dari krisis 2008, alasan di balik terciptanya Bitcoin.

Pada tahun 2014, Hoskinson mengatakan kepada Fox Business bahwa pada tahun 2008 perbankan memiliki aset terikat sebesar US$373 milyar, itu saat krisis terjadi.

Menurut Pendiri Cardano tersebut, krisis di 2023 dapat lebih dari US$540 milyar, dan itu baru permulaan saja.

“Seluruh model bisnis itu berantakan ketika Anda memberikan sedikit dorongan dan kemudian Anda kehilangan lembaga-lembaga ini seperti Silicon Valley Bank (SVB) dan mereka menjadi sangat terpolitisasi dan mereka menjadi begitu mengglobal,” tambahnya, dilansir dari Forbes.

Pada bulan Maret kemarin, bank-bank besar seperti SVB dan Signature Bank mengalami kebangkrutan, memaksa bank sentral AS untuk mengambil tindakan darurat.

Ketakutan akan runtuhnya sektor perbankan membawa dampak yang kian buruk, dengan bank asal Swiss Credit Suisse yang juga diambang kebangkrutan, dan pada akhirnya diselamatkan oleh pesaingnya, UBS.

Terbaru, pihak berwenang telah menyita aset First Republic Bank dan menjualnya ke JPMorgan.

“Pemerintah kami mengundang kami dan yang lainnya untuk maju dan kami melakukannya,” ujar Jamie Dimon, Kepala Eksekutif JPMorgan, bank yang berperan penting dalam krisis keuangan 2008.

Namun, Hoskinson berpendapat bahwa apa yang telah terjadi (runtuhnya bank-bank AS) sudah terlalu besar untuk gagal dan ini akan merambat ke institusi yang lebih besar.

“Kita telah melihat cerita ini pada tahun 200, dan ini tayangan ulang. Saya rasa tidak ada yang mau menontonnya,” tambahnya.

Menurutnya, krisis perbankan 2023 akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah kenaikan suku bunga The Fed yang konsisten dalam setahun terakhir.

Upaya bank sentral untuk melawan inflasi akan berakhir dengan kejatuhan sektor ekonomi dan keuangan AS, persis seperti dalang di balik krisis perbankan sebelumnya.

Sementara, beberapa analis menilai bahwa krisis perbankan bisa lepas kendali jika kepercayaan pada sistem dipulihkan.

“Kepercayaan pada lembaga keuangan dibangun selama beberapa dekade dan dihancurkan dalam beberapa hari. Ketika setiap domino jatuh, bank terlemah berikutnya mulai goyah,” ujar Kepala Eksekutif di perusahaan Hedge Fund Pershing Square, Bill Ackman.

Jika mengikuti pandangan Robert Kiyosaki, nasib Bitcoin dan crypto lain kemungkinan akan terpoles dengan positif, naik bersama dengan emas dan perak.

Tetapi, tidak semua crypto lain (altcoin) mungkin akan naik, karena setiap dari mereka memiliki karakter, utilitas, status dan potensi yang berbeda-beda. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait