Badan Ekonomi Kreatif Indonesia (Bekraf) akan mengadopsi teknologi blockchain untuk menciptakan ekosistem musik di Indonesia. Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf mengatakan, dengan teknologi blockchain diharapkan persoalan yang terkait dengan hak cipta dan value added musik dan lagu bisa diatasi.
“Kami akan menerapkan blockchain ini di Project Portamento,” ujarnya di Jakarta dalam sebuah acara belum lama ini.
Project Portamento adalah upaya Bekraf menciptakan ekosistem musik di Indonesia dengan membuat sebuah platform, yang diharapkan bisa mengatasi berbagai persoalan yang dihadapi subsektor musik dan pencipta lagu. Ini juga bisa menjawab tantangan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau hak cipta yang kerap dihadapi para pelaku industri musik.
“Musik di Indonesia saat ini tidak memiliki ekosistem yang reliable (terpercaya), tidak ada big data yang bisa merepresentasikan wujud ideal musik di Indonesia. Misalnya bagaimana penciptaan saya itu bisa memberikan kesejahteraan dan nilai ekonomi kepada saya sebagai musisi, maupun kepada pihak yang terlibat,” ujar Triawan.
Triawan mengatakan, teknologi blockchain tidak bisa dihindari lagi, harus diadopsi secepat mungkin.
“Kalau kita telat mengadopsinya, kita akan tertinggal dengan negara lain. Padahal teknologi ini boleh dibilang sebuah teknologi yang kita semua menempuh start yang sama dengan negara lain,” ujarnya.
Menurutnya, jika Indonesia cepat mengadopsi teknologi ini, maka Indonesia bukan saja menjadi pengguna, tetapi juga pencipta sekaligus pengembang blockchain untuk berbagai terapan lain.
“Intinya blockchain ini adalah sebuah kesepakatan (konsensus) oleh pihak yang terlibat di dalam sistem, sehingga meningkatkan kepercayaan. Setiap data yang masuk ke blockchain tidak bisa lagi dipalsukan, tidak bisa lagi ditiru, dan bersifat permanen. Dalam konteks musik, artinya hak-hak cipta seseorang tidak bisa diduplikasi dan sekaligus bisa diverifikasi keasliannya,” ujarnya.
Yos Ginting, Ketua Komite Tetap Perdagangan Internasional Kadin Indonesia mengapresiasi langkah Bekraf yang mengadopsi blockchain dalam penciptaan ekosistem musik Indonesia yang lebih sehat.
“Saya sangat gembira, bahwa pemerintah, dalam hal ini Bekraf yang dipimpin Pak Triawan tidak hanya menunjukkan keseriusan, tetapi bukti nyata demi kemajuan musik Indonesia. Dengan pendekatan blockchain akan menyelesaikan permasalahan terkait hak cipta dan bagaimana royalti dibagikan,” ujar Yos dalam kesempatan yang sama. [ptr]