Bisa “Meretas” Monero? Hadiahnya Bikin Mata Kamu Jadi Ijo

Blockchain dan aset kripto Monero (XMR) sepertinya semakin bikin gerah pemerintah AS, karena mereka kesulitan melacak transaksinya dan semakin kerap digunakan oleh pelaku kriminal di dunia maya. Agar memudahkan investigasi, pemerintah AS menawarkan hadiah besar bagi siapa saja yang bisa “meretas” Monero.

Adalah Dirjen Pajak di bawah Kementerian Keuangan AS yang menawarkan hadiah itu pada 4 September 2020 lalu. Penawaran akan berakhir pada 16 September 2020.

Dilansir dari situs resmi pemerintah AS, menurut Dirjen Pajak AS penggunaan privacy coin seperti Monero (XMR) semakin marak oleh masyarakat umum, termasuk oleh pelaku kriminal.

“Misalnya pada April 2020, kelompok pelaku ransomware bernama Sodinokibi yang menggunakan RaaS (Ransomware as a Service), menyatakan bahwa pembayaran tebusan di masa mendatang akan menggunakan Monero (XMR) daripada Bitcoin (BTC), karena transaksi bisa lebih tersamarkan,” tercantum dalam satu dokumen khusus dari situs itu.

Selama ini sejumlah pihak berwenang AS menggunakan jasa pihak ketiga untuk melacak aksi kejahatan yang menggunakan aset kripto. Chainalysis misalnya kerap diminta bantuan oleh FBI dan CIA untuk urusan yang terbilang rumit itu, mulai dari masalah pencurian identitas, perdagangan narkotika, pencucian uang, pendanaan teroris hingga prostitusi anak.

Namun penawaran hadiah secara terbuka itu menyiratkan kebutuhan yang amat sangat mendesak dari sisi Pemerintah AS agar transaksi gelap yang melibatkan aset kripto seperti Monero bisa lebih mudah ditelusuri.

Selain Monero, mereka juga menyoroti “transaksi abu-abu” berkat adanya protokol Layer 2, seperti Lightning Networks (LN) yang diterapkan pada transaksi Bitcoin dan Litecoin. Bahkan ada pula Raiden Network, khusus untuk transaksi di blockchain Ethereum.

“Jumlah simpul (node) di LN telah berkembang menjadi hampir 10.000 sejak rilis awal pada Maret 2018, mendekati jumlah full node di main chain Bitcoin. Saat ini, ada sumber daya investigasi terbatas untuk melacak transaksi yang melibatkan Monero, Layer 2 atau transaksi off-chain lainnya,” sebut pemerintah AS.

Total Hadiah Setara Rp9,3 Miliar
Bagi siapa saja yang mampu memberikan teknologi yang mampu “meretas” keunggulan transaksi Monero dan Protokol Layer 2 itu, Pemerintah AS menawarkan hadiah total US$650 ribu atau setara dengan Rp9,3 miliar.

Hadiah itu terbagi dalam dua tahap. Tahap pertama, US$500 ribu akan diberikan jikalau mampu secara jelas dalam satu konsep, penampakan tool dan pengembangan software khusus.

Sedangkan tahap kedua, diberikan US$125 ribu jikalau mampu mengembangkan lebih luas dan lebih akurat daripada proses di tahap pertama. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait