BitBullCapital: Bitcoin Bisa Terobos ke Bawah US$6 Ribu

BiBullCapital, melalui artikel yang ditulis oleh CEO-nya, Joe DiPasquale, mencatat bahwa ketidakmampuan Bitcoin ke US$7.500 dapat memicu bearish berikutnya. Next stop adalah US$6.000, katanya.

Setelah Bitcoin berada di US$7456 pada Minggu pagi, keesokan harinya Bitcoin ambruk cepat di US$7.239. Perlahan Raja Aset Kripto naik perlahan dan menanjak US$7.401 dan US$7359 ketika berita ini disusun.

Pergerakan Bitcoin selama 24 jam terakhir.

“Jika support saat ini, di US$7.500, ditembus ke bawah secara pasti, maka pemberhentian berikutnya adalah US$6.000. Kenaikan maksimal untuk sementara terbatas pada US$9.500. Namun, peluang penembusan ke bawah lebih besar daripada ke atas, karena volume perdagangan dan sentimen positif yang rendah,” kata Joe.

Memang, beberapa analis telah mulai menargetkan US$6.000 lagi setelah Bitcoin gagal menembus US$7.800 dan menjadi US$8.000 akhir pekan lalu, dengan ada sejumlah sinyal teknis bearish telah melampaui rentang waktu pendek dan menengah.

Patut pula disyukuri, data dari BitInfo Charts, menyebutkan bahwa 11,58 juta Bitcoin (lebih dari 50 persen dari pasokan Bitcoin yang beredar, yang bernilai lebih dari US$70 miliar pada saat ini), “belum bergerak” lebih dari setahun. Artinya tidak ada transaksi keluar dan masuk.

Thomas Lee dari Fundstrat Global Advisors, sebelumnya menyebutkan sejumlah alasan ketiadaan sentimen positif yang mendorong orang membeli Bitcoin. Di antaranya adalah pasar modal tradisional berada di titik tinggi terbaru, sehingga tidak memicu pembelian Bitcoin yang dianggap lebih berisiko.

Namun, ia berpandangan positif terhadap Bitcoin Reward Halving pada tahun depan, di mana Tiongkok saat ini mengantisipasinya dengan sejumlah aturan dan “aksi bersih-bersih” terhadap bursa aset kripto ilegal di dalam negerinya.

“Bitcoin akan lebih kuat pada tahun 2020,” kata Lee. [Bitbullcapital/vins]

Terkini

Warta Korporat

Terkait