Bitcoin Terpuruk Parah, Ini Penjelasannya

Terpuruknya harga Bitcoin dan sejumlah aset kripto lainnya hari ini, kian membuktikan bahwa segala jenis analisis konvensional tak dapat digunakan terhadap kelas aset baru ini. Petang ini, ketika berita ini ditulis, Bitcoin terpantau melemah hingga 6 persen di level $7,544.52 (Rp106,4 juta) dalam 24 jam terakhir, setelah berminggu-minggu mengalami sideways.

“Setelah mengalami pergerakan yang lebih keras selama tiga bulan terakhir, investor sekarang tampaknya menimbang pilihan mereka, yakni menjual banyak aset mereka,” sebut Adam Vettese analis eToro.

Ambruknya harga Bitcoin pagi ini tampaknya mendukung pendapat Vettese sebelumnya tentang aktivitas ambil untung yang meningkat beberapa waktu sebelunya. Sontak, dalam enam menit harga Bitcoin kehilangan hingga 4,2 persen (sekitar US$330) menjadi US$7252,32 per BTC.

“Ada banyak pemain jangka pendek di pasar dan itu adalah hak mereka untuk mencetak keutungan,” kata Dmitriy Berenzon, mitra penelitian di Zenith Ventures.

“Saya pikir kejatuhan harga tidak mengejutkan bagi saya dalam risiko aset yang volatil,” katanya, seraya menambahkan bahwa secara fundamental, apakah itu terkait dengan data atau aktivitas pengembangan, itu lebih penting.

“Ketika Anda melihat data-data di blockchain Bitcoin secara tersendiri, kejatuhan harga Bitcoin adalah lumrah,” katanya.

Investor dan trader yang mencari keuntungan cepat biasanya dianggap sebagai penyebab turunnya harga Bitcoin. Tetapi, ada aspek lain dari penurunan harga pagi ini, yakni para penambang Bitcoin itu sendiri.

Penambang yang berskala kecil yang jumlahnya cukup banyak memutuskan gulung tikar ketika harga Bitcoin runtuh, sebab sangat tidak menguntungkan untuk terus menambang dengan harga rig penambangan yang mahal dan biaya listrik yang tinggi.

“Merekalah yang mungkin telah menambah parah harga Bitcoin hari ini dengan menjual simpanan Bitcoin mereka,” kata pakar statistik Willy Woo melalui akun Twitter.

Bitcoin Reward Halving
Banyak analis yakin bahwa Bitcoin Reward Halving pada Mei/Juni 2020 mampu memantik harga Bitcoin lebih tinggi, setelah penurunan drastis seperti hari ini. Kata Woo, mungkin itu adalah sebuah kekeliruan.

“Bitcoin Reward Halving sebelumnya memang memantik harga Bitcoin sangat tinggi, tetapi belum tentu dengan berikutnya pada tahun depan. Apa yang terjadi pada masa lalu sulit berulang dan bearish akan terus terjadi dalam jangka pendek,” tegas Woo. [Decrypt/Red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait