Bos Penambang Kripto Sokong Warga Brasil Gugat FTX

CEO Arthur Mining, Ray Nasser memimpin gugatan class action terhadap bursa kripto yang telah bangkrut FTX. Gugatan itu mewakili sekelompok klien crypto exchange FTX di Brasil, yang memiliki lebih dari US$100.000 di bursa tersebut pada saat pailitnya.

Eksekutif perusahaan pertambangan kripto di Brasil itu menyampaikan, perusahaannya memang tidak terpapar dampak dari bursa yang didirikan Sam Bankman-Fried (SBF).

“Tetapi kami harus mendukung orang yang telah mendukung kami selama ini, baik di kalangan investor dan mitra. Kami hendak membantu mereka sebanyak mungkin. Banyak orang terluka (akibat keruntuhan FTX),” terang Nasser sebagaimana dikutip Bitcoin.com

Kepada media PortaldoBitcoin, Nasser mengatakan pihaknya mengurus gugatan tersebut ke konsultan di London. 

“Semua perusahaan terhubung dan terjerat dalam mentransfer uang dari satu ke yang lain. Dalam pandangan saya, gugatan akan mengejar mereka semua dan direktur mereka masing-masing,” ujarnya.

Gugatan class action adalah gugatan yang diajukan seorang individu atau anggota kelompok untuk mewakili sekelompok orang yang jumlahnya banyak dan memiliki kepentingan hukum yang sama.

Brasil, Negara Peringkat Kesepuluh Paling Terpengaruh Kebangkrutan FTX

Llikuidator FTX, John J Ray III, mendapati borok penyebab runtuhnya bursa kripto yang pernah jadi terbesar di dunia itu. Dalam temuannya, laporan keuangan yang ngawur termasuk penyebab FTX pantas bangkrut.

Selain itu, Ray juga mengklaim SBF dan petinggi FTX lainnya mengambil miliaran pinjaman dari perusahaan, di mana, pinjaman ini bernilai lebih dari US$7 miliar. 

Ray menyatakan, FTX Group tidak mempertahankan kendali terpusat atas kas perusahaan. Kegagalan prosedur pengelolaan kas antara lain tidak adanya daftar rekening bank dan penandatangan rekening yang akurat. 

Kepala FTX di Brasil, Antonie Neto menyampaikan bahwa dirinya juga terkejut dengan runtuhnya bursa kripto FTX. Namun, dia yakin perusahaan memiliki likuiditas untuk menghadapi penarikan massal dari nasabah. 

Influencer dan Investor Kripto Remaja Ini Tewas Diterjang Peluru

Dalam pesan yang dikirim ke grup Telegram bursa FTX di Brasil, pada 11 November lalu, Neto menyatakan dia juga menjadi korban dari situasi yang tidak terduga. 

“Semua dana dan investasi pribadi saya juga terjebak di FTX. Ini adalah kerugian yang sulit diterima. Tetapi hal yang paling sulit adalah rasa frustasi karena percaya pada FTX, dan juga mengajak keluarga dan teman. Sekarang, kami semua juga masih sulit menerima kenyataan ini,” terang Neto.

Bursa kripto FTX.com pimpinan Sam Bankman-Fried (SBF), resmi menyatakan bangkrut pada Jumat (11/11/2022). Menyusul pernyataan, itu ‘kursi panas’ kepemimpinan kemudian diserahkan pada John Ray.

Menurut laporan dari Coingecko, Brasil adalah negara peringkat kesepuluh yang paling terpengaruh oleh kebangkrutan FTX. 

Pengguna Brasil menyumbang 2,8 persen dari total traffic di situs, dengan rata-rata 134.000 kunjungan setiap bulan. Sementara Kolombia adalah negara Latin peringkat kedua dalam daftar itu, dengan 1,3 persen traffic bulanan. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait