BTC Masih Lunglai, Quo Vadis?

Harga aset crypto dengan kapitalisasi terbesar Bitcoin masih lunglai, di mana BTC tidak dapat menetap di atas level US$30.350 dan malah memulai penurunan baru. Quo vadis?

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Senin (24 Juli 2023) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, BTC kembali menguat terbatas 0,65 persen dalam 24 jam, tetapi masih melemah 0,71 persen sepekan.

Coincu melaporkan, dampak bear market membuat harga BTC lunglai di bawah zona support US$30.000 dan rata-rata pergerakan sederhana 100 jam.

“Akibatnya, harga turun di bawah level retracement Fib 61.8 persen dari pergerakan naik dari titik terendah ayunan US$29.712 ke level tertinggi US$30.333,” tulis media seputaran crypto, baru-baru ini.

Coincu menambahkan, masih ada harapan karena garis tren naik penting sedang terbentuk dengan dukungan mendekati US$29.720 pada grafik per jam pasangan BTC/ USD.

Tahanan segera saat ini berada di dekat level US$30.000 dan rata-rata pergerakan sederhana 100 jam, dengan tahanan utama pertama berada di dekat level US$30.150.

Level US$30.350 dan US$30.400 adalah tahanan utama berikutnya. Jika BTC dapat ditutup di atas level US$30.400, maka mungkin akan memulai kenaikan baru.

“Harga bisa mencapai level US$30.850. Kenaikan tambahan bisa membuka jalan untuk gerakan menuju zona resistensi US$31.200,” imbuh Coincu.

Sementara itu, BTCpeers mencatat bahwa Bitcoin saat ini diperdagangkan dengan kapitalisasi pasar sebesar US$580,82 miliar.

“Volume perdagangan dalam 24 jam terakhir mencapai US$11,57 miliar, menunjukkan aktivitas pasar yang baik,” tulis media kripto, belum lama ini.

BTCpeers menjelaskan, jika melihat jangka waktu lebih lama dari kerangka waktu harian, harga Bitcoin telah mengalami penurunan yang lebih besar selama seminggu terakhir dan sebulan terakhir.

“Selama 7 hari terakhir, BTC turun 5,54 persen. Jangka waktu 30 hari menampilkan gambaran yang lebih positif, dengan Bitcoin naik 3,13 persen dalam sebulan terakhir.”

Dalam kajian media kripto, jangka waktu 6 bulan menyoroti momentum bullish yang luar biasa untuk Bitcoin, di mana harganya naik sebesar 30,39 persen dalam 6 bulan terakhir.

“Hal ini menunjukkan bahwa sementara fluktuasi harga jangka pendek adalah hal biasa, tren jangka panjang secara tegas bullish,” papar BTCpeers.

Berdasarkan indikator teknis, Bitcoin nampak siap untuk momentum naik yang berlanjut. Penurunan harga baru-baru ini merupakan koreksi yang sehat dalam perjalanan menuju rekor tertinggi baru.

Rata-rata pergerakan 50 hari berpotensi melintasi di atas MA 200 hari, yang akan menandakan dimulainya pasar bullish jangka panjang yang baru.

Selain itu, indeks kekuatan relatif menunjukkan bahwa Bitcoin belum overbought pada level saat ini.

Menurut BTCpeers, merujuk analisis teknikal yang kuat dan sentimen bullish, kemungkinan Bitcoin mencapai rekor tertinggi di atas US$69.000 pada tahun 2023 cukup besar.

“Namun, Bitcoin perlu menembus level resistensi kunci di US$40.000, US$50.000, dan US$60.000 dalam perjalanan naiknya.”

Dalam skenario yang sangat bullish, beberapa analis memperkirakan Bitcoin melebihi US$100.000 tahun depan jika lonjakan bullish kripto sejalan dengan euforia tahun 2017.

BTCpeers melanjutkan, Bitcoin mungkin memerlukan periode konsolidasi yang lebih lama di atas US$60.000 terlebih dahulu sebelum mencapai rekor baru. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait