Didukung Microsoft, Perusahaan Kripto Ini Bakal Melantai di Bursa Efek

Didukung kuat oleh Microsoft lewat perusahaan venturanya, perusahaan kripto Bakkt bakal melantai di Bursa Efek New York (NYSE).

Bakkt termasuk nama lama di dunia kripto. Produk utamanya adalah layanan kustodian alias simpan-titip aset kripto, termasuk penjualan Bitcoin Berjangka (Bitcoin Futures). Bakkt adalah anak perusahaan International Exchange Incorporated yang mengendalikan NYSE.

Niatan melantai di bursa efek dan menjadi perusahaan publik, sebenarnya sudah diumumkan pada Januari 2021 lalu.

Momen ini bersamaan dengan wacana akan diperdagangkannya ETF Bitcoin Berjangka pertama di di bursa efek Nasdaq, yakni oleh Proshares.

Namun, soal ini pihak SEC AS belum memastikan dan belum menerbitkan pengumuman resmi.

Nilai Perusahaan US$2 Milyar

Nilai perusahaan Bakkt saat ini diperkirakan lebih dari US$2 milyar. Coinbase, pesaing Bakkt, juga terdaftar di NASDAQ dalam IDO-nya pada bulan April 2021. Coinbase juga punya layanan kustodian untuk kripto.

Sebelumnya Bakkt bergabung dengan VPC Impact Acquisition Holdings dan memastikan bermitra dengan Google. Merger itu mengubah nama Bakkt menjadi Bakkt Holdings.

Bakkt Holdings memberi pengguna platform untuk membeli, menjual, dan menyimpan aset kripto.

Mereka juga menyediakan layanan perdagangan Bitcoin Berjangka kepada investor yang kakap.

Produk ini bekerjasama dengan Chicago Mercantile Exchange (CME), sebagai satu-satunya penyedia perdagangan Bitcoin berjangka teregulasi di AS.

Merger Bakkt dengan VPC Impact Acquisition Holdings akan menghasilkan US$448 juta masuk ke pundi-pundinya, yang akan digunakan untuk investasi pengembangan dan kemitraan.

Google Digandeng Sebagai Mitra

Kemitraan dengan Google sebelumnya akan memungkinkan pengguna kartu debit Visa Bakkt membayar dengan Bitcoin lewat aplikasi Bakkt. Dengan cara ini, warga AS bisa membeli produk Bakkt, termasuk Bitcoin Berjangka lewat Google Play.

Menurut CEO perusahaan Gavin Michael, fokus awalnya adalah mengamankan kemitraan dan memperluas aset digital yang ditawarkannya.

“Itu juga akan menggunakan Google Cloud untuk membangun mesin analitik baru yang akan menggunakan kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, dan geolokasi,” sebutnya, dilansir dari Beincrypto, Senin (18/10/2021).

Peluang Menarik di Pasar Kripto

Secara nilai pasar, membeli saham Bakkt secara tak langsung berinvestasi di pasar kripto yang sedang tumbuh.

Kita pun akan menyaksikan kejutan berarti berikutnya, ketika ETF Bitcoin benar-benar diperdagangkan di bursa efek di AS.

Namun ada kabar tak sedap sebelumnya, bahwa Mantan CEO Bakkt Kelly Loeffler dituduh melakukan insider trading pada awal 2020 setelah menjual semua kepemilikan sahamnya setelah bertemu dengan sejumlah senator secara rahasia. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait