Dirumorkan Bangkrut, Perusahaan Investasi Kripto Ini Berutang US$6 Juta kepada BitMex, Berdampak Sistemik?

Perusahaan investasi kripto asal Singapura, Three Arrows Capital (3AC) disebut-sebut berutang sebesar US$6 juta kepada BitMEX. Pengamat berpendapat, perusahaan itu bisa jadi benar terancam terlikuidasi setelah berstatus margin call, karena tidak mempertimbangkan perubahan makroekonomi dan bisa merembet sistemik ke pasar kripto global.

Rumor bangkrutnya perusahaan investasi kripto 3AC setelah terlikuidasi, dianggap sebagai biang kerok tambahan terhadap ambrolnya pasar kripto saat ini. Jika itu benar, sejumlah pengamat berpendapat itu berarti 3AC sangat tidak mempertimbangkan faktor makroekonomi, seperti kebijakan kenaikan suku bunga dan langkah tapering oleh The Fed. Pun lagi 3AC punya portofolio besar di sejumlah proyek kripto, seperti di Kusama, NEAR, Polkadot, Solana dan belasan lainnya.

Beberapa portfolio Three Arrows Capital di industri kripto.

Pangkal rumor ini beredar sebelumnya di kalangan komunitas kripto di Twitter, kemudian ditegaskan oleh media kripto ternama, TheBlock pada 15 Juni 2022 lalu, berdasarkan keterangan sejumlah sumber anonim.

3AC disebutkan gagal membayar kembali pinjaman mereka kepada beberapa perusahaan, yakni Crypto FTX, Deribit dan BitMEX. Kegagalan bayar oleh perusahaan investasi kripto asal Singapura itu disebut sebagai margin call atau default. Akibatnya ketiga perusahaan peminjam melakukan likuidasi terhadap 3AC, sehingga memaksanya menambahkan agunannya lagi atau agunan ditarik sepenuhnya (terlikuidasi).

Kabar terbaru dari dua orang sumber anonim kepada TheBlock, Jumat (17/6/2022), terungkap bahwa 3AC berutang kepada BitMEX sebesar US$6 juta.

Sumber lain dari BitMEX juga memastikan bahwa jumlah utang 3AC kepada pihaknya yang terbesar, daripada di Crypto FTX dan Deribit, namun tidak memastikan kebenaran besaran piutang US$6 juta itu.

“Ini adalah utang yang dijaminkan dan tidak melibatkan dana klien kami,” kata sumber itu.

Sementara itu CEO Deribit, John Jansen menolak berkomentar lebih jauh.

“Kami hanya dapat memastikan bahwa Three Arrows Capital adalah pemegang saham perusahaan induk kami sejak Februari 2020. Karena perkembangan pasar, Deribit memiliki sejumlah kecil akun yang memiliki jaringan bersih. Utang kepada kami yang kami anggap berpotensi tertekan. Bahkan jika tidak ada utang ini yang dilunasi kepada kami, kami akan tetap sehat secara keuangan dan operasional tidak akan terpengaruh,” sebut Jansen.

Sementara itu, seorang juru bicara FTX menolak mentah-mentah memberikan komentar, kecuali diminta oleh pengadilan.

Seorang juru bicara Bitfinex, bursa kripto lain yang punya piutang 3AC mengatakan perusahaan telah menutup posisinya dengan kerugian tanpa harus dilikuidasi.

“3AC telah menarik semua dananya dari Bitfinex dan kami tidak mengalami kerugian apa pun,” sebutnya.

Wajarkah Mengajukan Pinjaman untuk Investasi Kripto?

Sejumlah pengamat mengatakan bahwa itu normal-normal saja. Seperti halnya di pasar saham dan kelas aset lainnya, cukup umum bagi perusahaan manajemen investasi (hedge fund) untuk meminjam dan mengambil posisi atau “leverage.”

Ini membantu perusahaan itu dengan memperkuat kerugian yang relatif kecil, karena skala posisi mereka. Tetapi posisi tersebut dapat dengan cepat jadi bumerang, ketika harga bergerak sangat tajam yang bisa memicu margin call dari pihak pemberi pinjaman.

Di bisnis tradisional, ada perusahaan hedge fund yang menyebabkan kerugian masif, yakni skandal Archegos Capital Management pada Maret 2021.

Dampaknya sangat sistemik di pasar keuangan global, menyebabkan bank investasi dan lainnya kehilangan puluhan miliar dolar. Wall Street Journal menyebutkan, bahwa perusahaan yang didirikan oleh Sung Kook Hwang itu kehilangan sekitar US$8 miliar hanya dalam tempo 10 hari.

“Jika nasib 3AC termasuk Celsius adalah benar, maka itu memperkuat semua berita negatif ini di pasar kripto,” kata Manuel Jaeger dari ADDX dilansir dari Forkast.

Pendapat Jaeger sangat beralasan, karena sekitar US$211 juta sempat menguap beberapa hari lalu, dengan jumlah melonjak menjadi US$1,15 miliar pada 13 Juni, berdasarkan data dari CoinGlass.

3AC Akan Jual Aset dan Mempertimbangkan Meminjam Lagi

Menurut laporan Wall Street Journal, 3AC sedang dalam proses menghitung kerugian dan menilai aset tidak likuidnya. Bahkan mereka disebut sedang mempertimbangkan pinjaman baru dan menjual beberapa asetnya.

Nichol Yeo dari Solitaire LLP, sebuah firma hukum untuk 3AC mengatakan kepada The Wall Street Journal bahwa 3AC  terus melaporkan kondisi perusahaan kepada Bank Sentral Singapura.

Kepada media ekonomi dan keuangan itu, salah seorang pendiri 3AC Kyle Davies mengakui bahwa perusahaan telah menderita kerugian setelah runtuhnya dua kripto besutan Terraform Labs bulan lalu, UST dan LUNA.

3AC bersama dengan perusahaan membeli kripto itu setara US$200 juta pada penawaran awal senilai US$1 miliar oleh Luna Foundation Guard.

3AC diluncurkan pada tahun 2012 dan tumbuh menjadi salah perusahaan investasi kripto (hedge fund) terbesar di industri kripto. Perusahaan itu memegang lebih dari US$10 miliar aset yang dikelola pada puncaknya.

Namun, nilai itu terpukul ketika pasar kripto semakin menurun pada tahun 2022 ini. Bitcoin sendiri mencatatkan tingkat terendah 18 bulan tepat di atas US$21.000, jauh di 70 persen dari puncaknya pada November 2021.

Kondisi makroekonomi yang goyah yang dipercepat oleh komitmen The Fed untuk menaikkan suku bunga juga telah mempercepat tren turun kripto saat ini, karena praktis menguatkan dolar AS di pasar global.

Perusahaan Tidak Mempertimbangkan Faktor Makroekonomi

Marcus Sotiriou analis di GlobalBlock berujar bahwa perusahaan investasi kripto tidak mempertimbangkan cepatnya perubahan kondisi makroekonomi.

“Saya pikir ini adalah contoh hedge fund kripto yang tidak mempertimbangkan lingkungan makro dengan prospek mereka untuk kripto dalam jangka menengah. Ini ditunjukkan oleh Three Arrows Capital dengan mengambil margin besar, yang sekarang berpotensi tidak dapat mereka bayar,” ungkap Sotiriou.

Jangan Lengah! The Fed dan Bank Sentral Lain Tak Akan Berhenti Kerek Suku Bunga

Jaeger sependapat dengan Sotiriou, bahwa komunitas kripto harus melihatnya dari sudut pandang lingkungan makro secara keseluruhan.

“Inflasi, perang, pandemi, dan lain-lain berdampak ke pasar bearish kripto saat ini,” imbuhnya. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait