Dogecoin Akan Mendarat di Coinbase

Dogecoin (DOGE) akan mendarat di bursa aset kripto Coinbase, 6 pekan mendatang. Hal itu tertuang di laporan pendapatan kuartal pertama 2021 perusahaan itu. Bagaimana dengan Shiba Inu (SHIB)?

Barangkali inilah yang dinanti-nantikan oleh Dogecoin Army di penjuru dunia. Coinbase, bursa raksasa, tempat MicroStrategy membeli Bitcoin sejak tahun 2020 akan memfasilitasi perdagangan DOGE.

Sebelumnya, pesaing Coinbase, seperti Gemini sudah mendukung aset bersimbol anjing Jepang, Shiba Inu, itu.

Dogecoin Likuid

Kelak mendaratnya di Coinbase, praktis akan meningkatkan likuiditas aset yang ditantang oleh Shiba Inu Token (SHIB) itu.

Dengan kata lain, Coinbase yang memperdagangkannya adalah cerminan besarnya arus modal yang masuk ke Dogecoin, khususnya untuk spot market.

Sedangkan untuk urusan derivatif, misalnya di bursa berjangka, juga tak kalah menariknya.

Di situ trader bisa memasang posisi short ataupun long berdasarkan kinerja aset di spot market.

Semakin banyak saja bursa yang melakukan itu, sebagai upaya mengakomodir arus modal yang deras.

Dengan kapitalisasi pasar Dogecoin saat ini mencapai Rp896.198.494.376.803 (24 jam terakahir) dan berada di peringkat ke-4 dunia versi Coinmarketcap.com, sulit rasanya Coinbase akan membatalkan menjajakannya.

Coinbase Siap Listing Shiba Inu (SHIB)?

Coinbase yang “meyakini” Dogecoin, tentu saja melayangkan tafsiran kita bahwa perusahaan itu juga akan me-listing Shiba Inu.

Pasalnya, tingkat popularitas, apresiasi dan “keterlibatan” Vitalik Buterin di dalamnya bisa menjadi acuan Coinbase untuk menjualnya juga. Aset itu juga difasiilitas di Binance, Tokocrypto, OKEx dan lain sebagainya.

Shiba Inu juga berencana membuat Decentralized Exchange (DEX) sendiri, yakni SHIBSwap.

Ini mirip dengan DEX popular lainnya seperti Uniswap dan 1Inch, yang saat ini pula Shiba Inu gunakan.

Hanya saja, dengan memiliki DEX sendiri, ekosistem yang lebih luas bisa terbentuk, mulai dari penambahan aset untuk reward dan lain sebagainya.

Lihatlah LEASH yang sudah naik ribuan persen dalam waktu singkat, bakal disematkan ke SHIBSwap itu.

Sesat Pikir “Burn” ke Vitalik

Hype seputar SHIB tak terlepas dari sesat pikir pengguna yang tak memahami konsep burn di ranah aset kripto.

Perancang dan developer SHIB jelas-jelas menyebutkan bahwa SHIB ini adalah eksperimen untuk menunjukkan bagaimana sebuah organisasi berjalan tanpa kepemimpinan pusat.

Untuk itulah mereka mengirimkan separuh dari total pasokan SHIB kepada Vitalik pada tahun 2020 itu.

Mereka menyebut itu sebagai langkah “burn” agar menciptakan tahanan harga terhadap SHIB itu sendiri.

Masalahnya itu bukanlah “burn” yang sebenarnya, karena sejatinya tidak memusnahkan secara kekal unit SHIB.

Yang benar adalah Vitalik adalah pemilik SHIB tunggal terbesar saat ini. Maka, tidaklah heran Vitalik bisa dengan mudah mengirimkan SHIB itu kepada warga India pada beberapa hari lalu.

Bahkan Vitalik sudah men-swap alias menukar SHIB menjadi aset lain, seperti ETH. Lihat dan bacalah laman ini.

Itulah yang menjelaskan sebab musabab harga SHIB ikut berdarah-darah seperti kripto lainnya.

Sekali lagi kami tekankan di sini, SHIB tak ubahnya eksperimen seperti Bitcoin. Anda bisa baca sendiri di laman depan Bitcoin.org.

Dan luar itu, Shiba Inu yang mengaku-ngaku penantang Dogecoin juga aset yang bernuansa spekulasi kelas tinggi.

Harga yang murah, tak sampai 1 rupiah, kemudian pasokan yang banyaknya luar biasa adalah “tantangan sendiri bagi banyak pihak”.

Namun, di jagat aset kripto kewarasan tetap harus dipelihara, jangan menggunakan uang panas untuk pasar yang terkadang tak waras ini. [vins]

Terkini

Warta Korporat

Terkait