Dr. Saifedean Ammous: Bitcoin (BTC) Unggul sebagai Mata Uang

Dr. Saifedean Ammous, pakar ekonomi yang juga penulis buku The Bitcoin Standard, mengatakan bahwa Bitcoin (BTC) unggul sebagai mata uang (currency).

“Dalam sudut pandang faham ekonomi Austria, Bitcoin memenuhi kriteria sebagai bentuk uang. Pasokan Bitcoin yang tetap dan terbatas dan ketahanannya terhadap inflasi adalah kunci keunggulan Bitcoin sebagai mata uang,” kata Ammous dalam tayangan video di Youtube yang dipandu oleh jurnalis senior, Laura Shin.

Kata Ammous, dalam sudut pandang itu uang adalah benda unik, tanpa mementingkan jumlah unit moneternya, melainkan daya belinya.

Ammous mencontohkan antara dolar AS dan yen. Katanya, ketika sejumlah orang kurang suka 10 yen daripada 1 dolar AS, maka orang lainnya masih lebih suka menyimpan 1 dolar AS daripada 10 yen. Penyebabnya adalah, karena nilai 1 dolar AS lebih daripada 10 yen.

“Jadi, bukan jumlah unit uangnya yang Anda peroleh, tetapi daya belinya. Menggunakan pola seperti itu, maka aset yang memiliki pasokan tetap dan terbatas (Bitcoin-Red), memiliki landasan kuat yang dapat berfungsi sebagai uang (money). Faktanya, Bitcoin adalah uang yang lebih baik. Bitcoin nadalah bentuk uang paling maju yang pernah diciptakan. Dan karena pasokannya tetap dan terbatas, maka Bitcoin benar-benar tahan terhadap inflasi,” jelasnya.

Menurut Ammous, salah satu hal paling luar biasa tentang Bitcoin adalah fakta bahwa Bitcoin mencapai tingkat adopsi yang signifikan tanpa bantuan negara manapun.

“Bagi saya, hal yang luar biasa tentang Bitcoin adalah bahwa Bitcoin berhasil diadopsi sebagai uang (karena bisa digunakan alat tukar-Red), tanpa ada yang mengesahkan undang-undang terhadapnya,” ujar Ammous.

Ammous memang tak menampik kenyataan lain, bahwa tidak semua orang menggunakan Bitcoin sebagai bentuk uang. Tetapi baginya, Bitcoin memang memenuhi kriteria sebagai uang dan mata uang dan sebagian orang memang menggunakannya setiap hari.

“Bitcoin memenuhi fungsi sebagai uang bagi orang-orang yang menggunakannya dan ia dipilih oleh pasar secara bebas,” tegasnya lagi.

Keunggulan lainnya, menurut Ammous adalah mekanisme difficulty adjustment yang mengkaji aktivitas jaringan blockchain dan mengubah jumlah daya komputasi yang diperlukan untuk memproses transaksi.

Inilah yang memastikan penambang Bitcoin dapat terus mendapatkan keuntungan karena, BTC menjadi kian langka. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait