G20: Mata Uang Kripto Bukanlah Ancaman

Rapat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 di Fukuoka, Jepang, Sabtu, 8 Juni lalu memaparkan sejumlah pandangan mengenai mata uang kripto. Salah satunya disebutkan bahwa mata uang kripto bukanlah ancaman terhadap sistem keuangan dunia. Bahkan ditegaskan, teknologi yang mendasari mata uang kripto, yakni blockchain sangat bermanfaat bagi perbaikan sistem keuangan secara global.

“Inovasi teknologi, termasuk yang mendasari aset kripto, dapat memberikan manfaat yang signifikan pada sistem keuangan dan ekonomi yang lebih luas. Aset kripto juga bukanlah ancaman terhadap stabilitas keuangan global, kendati kami terus berhati-hati melihat segala macam resiko yang mungkin timbul, seperti kerugian investor dan konsumen, pencucian uang dan pendanaan aksi terorisme,” tertera di dokumen pernyataan bersama yang diterbitkan di situs web Kementerian Keuangan Jepang.

Pernyataan bersama itu juga menegaskan akan menerapkan perubahan standarisasi yang belum lama ini dikeluarkan oleh Financial Action Task Force (FATF), mengenai aset virtual dan hal terkait, khususnya pencucian uang dan pendanaan aksi terorisme.

Disebutkan pula adanya dukungan terhadap kebijakan yang diterbitkan oleh International Organisation of Securities Commissions (IOSCO) mengenai perlindungan konsumen dan pengguna bursa aset kripto.

“Kami juga mempertimbangkan laporan dari Financial Stability Board (FSB) tentang teknologi keuangan desentalistik dan kemungkinan dampaknya terhadap stabilitas keuangan global. Laporan itu kiranya menjadi pedoman bagi pemerintah di negara lain untuk membuat peraturan dan dialog dengan pihak terkait,” sebut pernyataan bersama itu.

G20 adalah forum internasional yang beranggotakan menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 19 negara dan Uni Eropa yang didirikan pada tahun 1999. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait