Game Blockchain Tencent Ini Laris Manis Sekejap

Tencent, raksasa pembuat game di Tiongkok baru-baru ini meluncurkan Let’s Hunt Monsters, game blockchain yang menggabungkan konsep game Pokemon Go dan CryptoKitties. Game menjadi game gratis yang paling banyak diunduh di App Store di Tiongkok.

Pada Kamis (11/04), perusahaan yang berbasis di Shenzhen itu meluncurkan game augmented reality bernama Let’s Hunt Monsters yang telah lama ditunggu. Dalam game tersebut, pemain dapat menjelajahi jalanan dan menangkap ratusan hewan virtual, sekaligus mempertukarkan jutaan kucing digital yang disimpan di dalam blockchain. Kedua fitur itu adalah yang membuat game Pokemon Go dan CryptoKitties menjadi tenar.

Dirilis tiga tahun yang lalu, Pokemon Go menjadi game tersukses di banyak negara. Penghasilan yang diperoleh perusahaan mencapai US$2,5 miliar, menurut data dari Sensor Tower.

Sementara itu, CryptoKitties merupakan game blockchain viral pertama yang sejak dirilis akhir tahun 2017. Game itu “sukses” memmacetkan jaringan Ethereum, sebab pemain game ini menghabiskan jutaan dolar mempertukarkan kucing digital.

Namun, kedua game tersebut tidak dimainkan di Tiongkok. Pokemon Go, yang dimainkan berdasarkan lokasi, bergantung kepada Google Maps, yang sudah lama dilarang di Tiongkok. Sedangkan untuk memainkan CryptoKitties, pemain harus membeli Ether (ETH) untuk mempertukarkan kucing virtual. Di Tiongkok, tidak ada cara mudah untuk membeli ETH setelah pemerintah melarang bursa kripto pada tahun 2017.

Demi mengisi celah tersebut, pengembang game lokal terinspirasi dari Pokemon Go atau CryptoKitties justru membuat game sejenisnya. Tetapi, game besutan Tencent yang menggabungkan kedua konsep tersebut, dan dirilis setelah uji coba selama setahun, adalah yang berhasil menjadi game paling sukses.

Sehari setelah dirilis, Let’s Hunt Monsters menduduki peringkat pertama game seluler gratis paling diunduh di iOS App Store Tiongkok, mengalahkan judul-judul laris seperti PUBG Mobile dan Honour of Kings.

Seperti Pokemon Go, pemain game baru Tencent tersebut dapat menangkap hewan virtual sambil berpetualang di lokasi dunia nyata. Hewan-hewan yang dapat ditangkap berbentuk hewan mitologi seperti naga dan burung phoenix.

Selain itu, Let’s Hunt Monsters memiliki fitur yang memungkinkan pemain dapat memanggil kucing virtual dan mempertukarkannya dengan pemain lain melalui platform blockchain buatan Tencent untuk merebut kredit game.

Let’s Hunt Monsters dapat mendorong penghasilan game Tencent sembari perusahaan tersebut menunggu pemerintah Tiongkok menyetujui permohonan untuk memonetisasi dua game laris lainnya, PUBG dan Fortnite.

Regulator konten Tiongkok menangguhkan proses lisensi game baru selama sembilan bulan sejak Desember 2018. Sebelum penangguhan tersebut berlaku, Tencent mendapat izin untuk Let’s Hunt Monsters, sehingga pembelian dalam game itu diizinkan. Arus penghasilan lain bagi Let’s Hunt Monsters adalah iklan dari toko-toko fisik yang memberi kupon dan diskon bagi pemain yang menjelajahi lokasi fisik mereka. [scmp.com/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait