Hansen Malau dan Bitcoin yang Pernah Ia Ragukan Itu

Serupa dengan sebagian besar warga Indonesia, Hansen Malau pernah meragukan Bitcoin (BTC), tapi kini dia jadi penggerak komunitas crypto Indonesia dan fokus di edukasi serta upaya perluasan pengaruh kripto nomor wahid itu.

Bitcoin bukan sekadar soal fluktuasi harga. Di balik pergerakan nilainya, terdapat konsep besar yang menggabungkan uang, teknologi, dan cara pandang terhadap masa depan keuangan. Memahami Bitcoin membutuhkan waktu dan usaha. Perjalanan inilah yang dialami oleh Hansen Malau, yang awalnya ragu terhadap Bitcoin, namun kini aktif membangun komunitas Bitcoin di Indonesia.

Hansen Malau adalah Koordinator Medan Bitcoin Community dan Tim Inti Bitcoin Indonesia Conference. Lahir di Jakarta pada 1983, Hansen merupakan anak sulung dari delapan bersaudara yang sejak dulu gemar membaca dan mengeksplorasi hal-hal baru serta menarik. Ia mengaku berolahraga juga menjadi bagian dari gaya hidupnya dan tak terpisahkan dari aktivitas keuangannya.

Hansen-Malau-dan-Bitcoin-Indonesia-Conference
Aktivitas Hansen Malau mengedukasi warga Indonesia tentang Bitcoin. Foto-foto: Dokumentasi pribadi Hansen.

Hansen Malau Sebut Bitcoin Tak Masuk Akal, Itu Dulu

“Pertama kali dengar kata Bitcoin itu tahun 2015, waktu nilainya masih sekitar Rp5 juta. Namun, karena sikap skeptis dan tanpa riset sama sekali, jadi dihiraukan aja, tidak masuk akal,” ungkap Hansen kepada Mila Audia Putri, kontributor Blockchainmedia.id, beberapa waktu lalu di Medan.

Namun, pada tahun 2017, setelah seorang pegawai bank bertanya mengenai Bitcoin yang saat itu telah bernilai sekitar Rp60 juta rupiah, minat Hansen kembali muncul. Tanpa langsung terjun begitu saja, ia mulai menggali informasi lebih dalam. Dua minggu intensif belajar, akhirnya membuka pandangan Hansen Malau bahwa konsep Bitcoin sangat menarik dan layak untuk dipelajari lebih lanjut.

Sebagai lulusan Teknik Informatika di salah satu universitas swasta di Jakarta, Hansen merasa lebih mudah untuk memahami aspek teknis dari Bitcoin. Ia menyadari bahwa memahami Bitcoin bukan hanya tentang teknologi semata, tetapi juga membutuhkan pengetahuan multidisipliner, termasuk ekonomi, sosiologi, dan banyak lagi.

Hansen mengaku jarang memantau grafik pergerakan harga Bitcoin, karena sudah menetapkan strategi Dollar Cost Averaging (DCA) secara rutin. Di waktu-waktu senggangnya, seperti saat berolahraga, menyetir, atau dalam waktu luang lainnya, ia memilih untuk mendengarkan podcast dan berbagai konten yang membahas Bitcoin serta topik menarik lainnya.

Dollar Cost Averaging Crypto: Definisi dan Cara Melakukannya!

Fokus pada Bitcoin, Sesekali Main Smash Buy

Seperti kebanyakan orang yang terjun ke dunia crypto, Hansen awalnya aktif melakukan trading, membeli berbagai altcoin, dan terlibat dalam berbagai Initial Coin Offering (ICO). Namun, ia segera menyadari bahwa aktivitas trading tidak sesuai dengan ritme hidupnya, sementara banyak proyek altcoin didominasi oleh strategi pemasaran yang menyesatkan.

Kecewa dengan keadaan tersebut, Hansen memutuskan untuk fokus hanya pada Bitcoin. Ia memilih pendekatan yang lebih terencana, dengan mengatur pola kerja yang baik agar bisa menyisihkan sebagian penghasilan untuk rutin ditabung dalam bentuk Bitcoin.

“Sambil sesekali smash buy kalau misalkan ada situasi ‘diskon’ besar Bitcoin,” tuturnya.

Tiga Altcoin Ini Dinilai Punya Potensi Melejit 1.000 Persen

Meskipun semakin banyak orang Indonesia yang mulai memahami Bitcoin, Hansen mengungkapkan bahwa masih banyak yang tergoda untuk memilih jalur cepat lewat altcoin atau memecoin.

“Banyak orang merasa terlambat masuk ke Bitcoin dan memilih jalan yang lebih mudah. Namun, seiring berjalannya waktu, mereka mulai menyadari perbedaan mendasar antara Bitcoin dan koin-koin lainnya, dan mulai mendalami lebih dalam,” imbuhnya.

Naik Gila-Gilaan, PNUT Bisa Jadi Memecoin Paling Ngeselin 2025

Indonesia Bitcoin Conference 2025

Hansen menekankan bahwa saat ini, edukasi mengenai Bitcoin semakin mudah diakses, berkat dukungan dari institusi besar seperti BlackRock dan pemerintah Amerika yang semakin terbuka terhadap Bitcoin. Ini memberi angin segar bagi banyak orang yang ingin mempelajari lebih jauh tentang crypto.

Sejak tahun 2021-2022, Hansen bersama teman-temannya yang tersebar di berbagai kota di Indonesia aktif menggelar Indonesia Bitcoin Conference. Awalnya, konferensi ini dilaksanakan secara online. Pada 2023, acara tersebut digelar secara offline di Bali dengan pembicara ternama seperti Gita Wirjawan dan Jack Dorsey.

Tahun 2025 ini, konferensi tersebut direncanakan kembali secara offline di Bali pada September 2025. Selain konferensi, komunitas Bitcoin Indonesia juga secara rutin mengadakan webinar gratis dan meet-up bulanan di puluhan kota di Indonesia. Tujuannya adalah untuk memberikan kesempatan bagi masyarakat untuk belajar lebih banyak mengenai Bitcoin dan memperkenalkan mereka pada komunitas yang lebih luas.

Medan Monthly Bitcoin Meetup

Di Kota Medan, Hansen Malau menjalankan program khusus dan rutin, yakni Medan Monthly Bitcoin Meetup. Meet-up ini terbuka bagi siapa saja yang ingin belajar, bertanya, atau berbagi pengalaman seputar Bitcoin.

Hansen percaya bahwa keyakinan terhadap sesuatu tidak bisa dipaksakan atau dipinjam dari orang lain. Keyakinan tersebut hanya bisa terbentuk setelah seseorang meluangkan waktu untuk mempelajari Bitcoin dengan sungguh-sungguh.

Di meet-up tersebut, Hansen dan komunitasnya sering membahas sejarah sistem keuangan dan bagaimana sistem yang ada saat ini berkontribusi terhadap kesulitan generasi sekarang dalam mempertahankan daya beli—seperti membeli rumah atau memulai berkeluarga.

Saat Bitcoin Bukan Lagi Untuk Rakyat Biasa Tapi Para Konglomerat

“Bagiku Bitcoin adalah alat jangka panjang yang dapat membantu mempertahankan daya beli dari waktu dan energi yang telah dikeluarkan, sekaligus memudahkan perencanaan masa depan,” sebutnya.

Dengan semangat yang terus menyala untuk mengedukasi lebih banyak orang tentang Bitcoin, Hansen Malau berkomitmen untuk terus membangun komunitas Bitcoin di Indonesia dan membantu orang memahami nilai lebih dari sekadar harga Bitcoin. Sebagai seorang tokoh penting dalam komunitas Bitcoin Indonesia, peran Hansen akan terus berkembang seiring dengan semakin meningkatnya minat terhadap Bitcoin di Tanah Air. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait