Ini Pandangan Investor Kawakan Soal BTC Saat Ini

Investor kawakan, Cathie Wood mengaku tetap optimis terhadap prospek jangka panjang Bitcoin (BTC), meskipun menghadapi ketidakstabilan jangka pendek.

Dalam satu wawancara dengan Bloomberg, sang investor mengulangi keyakinannya bahwa BTC memiliki potensi untuk mencapai harga US$1 juta pada tahun 2030.

Wood mengacu pada ketidakpastian ekonomi global yang meningkat sebagai salah satu faktor pendorong di balik keyakinannya tersebut.

Dia percaya bahwa Bitcoin memiliki masa depan yang cerah karena semakin banyak individu mencari alternatif untuk aset keuangan tradisional.

Wood dan tim Ark Invest secara rutin merilis laporan bulanan yang memberikan wawasan mengenai keadaan Bitcoin, tren aktivitas on-chain, dan perkembangan makroekonomi yang mempengaruhi harga Bitcoin.

Laman Fool.com mengutip laporan Ark Invest baru-baru ini, yang membahas beberapa aspek penting mengenai kondisi Bitcoin terkini.

Laporan tersebut menyoroti tingkat volatilitas yang rendah secara historis dan penurunan volume perdagangan sebagai tren yang signifikan sejak awal tahun 2023.

Bitcoin telah mengalami tingkat volatilitas yang sangat rendah, yang semakin menurun pada bulan Mei.

Dalam analisis Ark Invest, volatilitas yang rendah ini disebabkan oleh Bitcoin bergerak mendatar dan kemungkinan diperparah oleh kepergian beberapa peserta pasar kunci.

“Pada awal Mei, beberapa pembuat pasar besar seperti Jane Street dan Jump Capital memutuskan untuk mengurangi keterlibatan mereka dalam pasar kripto di Amerika Serikat dan secara global,” demikian dikutip Fool.com.

Pembuat pasar memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran perdagangan dengan menyediakan likuiditas, mengelola pesanan beli dan jual, serta menentukan harga aset secara akurat berdasarkan permintaan pasar.

Keputusan pembuat pasar terkemuka ini mengakibatkan penurunan signifikan dalam volume perdagangan, yang pada akhirnya menyebabkan terus berlanjutnya penurunan volatilitas Bitcoin.

Meskipun volume dan volatilitas menurun, Bitcoin tetap stabil. Ark Invest secara cermat memonitor Moving Average 200 Mingguan (200 WMA) sebagai metrik untuk menilai kesehatan secara keseluruhan Bitcoin.

Hal yang menarik perhatian Ark baru-baru ini adalah munculnya jenis aset baru di jaringan Bitcoin yang berpotensi mengubah masa depannya.

“Mirip dengan non-fungible token (NFT), protokol baru yang disebut Ordinals telah dikembangkan, yang memungkinkan data seperti audio, teks, dan gambar dilampirkan pada satoshi individu, yaitu satuan terkecil dari Bitcoin,” Fool.com mengutip.

Inovasi ini telah memicu peningkatan minat terhadap NFT berbasis Bitcoin dan membuka kemungkinan baru bagi mata uang kripto ini.

Ordinals tidak hanya mendukung pembuatan NFT, tetapi juga memungkinkan pengembangan token yang umum digunakan dalam aplikasi keuangan terdesentralisasi di blockchain lain.

Tak pelak, permintaan terhadap Ordinals telah mendorong transaksi Bitcoin mencapai rekor tertinggi, seperti yang diukur oleh rasio Ark Invest yang menghitung transaksi relatif terhadap alamat aktif.

Rasio ini mencapai nilai tertinggi sejak tahun 2013 yaitu 0,78, menunjukkan dampak signifikan Ordinals pada jaringan Bitcoin.

Sikap terkini Bank Sentral Amerika Serikat, termasuk kenaikan suku bunga yang belum pernah terjadi sebelumnya, menimbulkan kekhawatiran bagi Ark Invest.

“Meskipun ada penundaan sementara dalam kenaikan suku bunga, data ekonomi dan pernyataan saat ini dari Fed mengindikasikan kemungkinan adanya dua kenaikan suku bunga lagi untuk melawan inflasi.”

Menurut Ark, jika ketidakpastian ekonomi tambahan muncul, hal ini dapat menghambat apresiasi harga Bitcoin.

Di mana Bitcoin sering dianggap sebagai aset yang mengikuti risiko (risk-on asset) yang berkembang selama periode ekspansi ekonomi daripada kontraksi.

Menurut Wood, ketika semakin banyak individu mencari alternatif dari aset keuangan tradisional, pihaknya percaya bahwa peran Bitcoin sebagai penyimpan nilai dan potensinya untuk mengganggu lanskap keuangan akan terus mendorong pertumbuhannya dalam jangka panjang.

Fool.com menyimpulkan, hanya waktu yang akan menentukan apakah BTC akan mencapai target harga yang tinggi sebesar US$1 juta pada tahun 2030, seperti prediksi yang diyakini sang investor kawakan. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait