Menilik Masa Depan NFT (Non-Fungible Token)

Non-Fungible Token (NFT) popular kembali di industri blockchain-aset kripto. NFT yang merepresentasikan karya digital desainer grafis, Mike “Beeple“ Winkelmann laku terjual seharga US$69 juta (Rp994 milyar). Bagaimana masa depannya?

OLEH: Evan Suhadhi
Associate at Bullwhales.com

NFT sebenarnya sempat berjaya lewat CryptoKitties pada tahun 2017 silam. Namun, tahun 2021 adalah awal baru dari NFT yang kelak menjadi sektor bisnis yang besar.

Bayangkan saja, nilai NFT pada tahun 2018 mencapai US$40,96 juta, menjadi US$338,04 juta pada tahun 2020.

NFT menggunakan teknologi blockchain yang dapat menghubungkan identitas digital yang unik dengan aset digital yang tidak dapat direplikasi.

Selain itu, NFT juga memberikan akses bagi penggunanya untuk memperoleh koleksi aset digital yang unik, yang kemudian dapat dibeli, dijual, atau pun digunakan untuk keperluan investasi masa depan.

Hampir semua NFT dibuat melalui Ethereum di bawah standar ERC-721. Inti dari fitur unik NFT adalah “Non-Fungibility” atau “ketidaksepadanan”. Maksudnya adalah aset itu unik dan tidak sepadan dengan aset meskipun serupa yang lain.

Lonjakan pencarian berdasarkan kata kunci “NFT” dan “Non-Fungible Token” di Google. Sumber: Google Trends.Contoh, saham BBCA itu bersifat fungible atau sepadan. Jika kita ingin menukarkan saham BBCA untuk saham BBCA yang lain, nilainya akan tetap sama, sedangkan setiap NFT itu unik (non-fungible).

NFT begitu popular di industri gaming, dapat dipergunakan sebagai aset digital, ideal untuk dalam perannya melawan pencurian identitas, yang kemudian mengundang lebih banyak kolektor tradisional untuk menjadi bagian dari dunia aset digital, di mana merupakan contoh dari kegunaan NFT di dunia nyata.

Selain itu, NFT juga mempunyai kelebihan untuk dapat ditransfer, tapi tetap dapat mempertahankan keasliannya (mustahil untuk membuat tiruannya), serta kemampuan untuk dapat melakukan pencatatan pasti atas hak kepemilikan dari pemilik NFT itu sendiri.

Karena NFT dengan cepat meningkatkan popularitasnya, saat ini begitu banyak toko daring NFT yang bersaing untuk menjadi platform yang paling dominan.

Untuk lebih detailnya, kami akan membahas toko daring NFT yang popular, yakni Opensea, Nifty dan NBA Topshot.

Opensea
Opensea tergolong perintis, yang juga merupakan pasar peer-to-peer terbesar berdiri di atas infrastruktur blockchain.

Di Opensea, pengguna dapat membeli dan menjual NFT mereka melalui smart contract. Opensea sendiri pertama kali didirikan pada Januari 2018 oleh Alex Attalah dan Devin Finzer.

Opensea juga pada saat itu berhasil mendapatkan US$4 juta lewat donasi, dan baru-baru ini juga berhasil memperoleh pendanaan senilai US$2,1 juta, dipimpin oleh Animoca Brands, Stanford StartX dan David Padzan dari MetaMask.

Pada seri pendanaan sebelumnya, Opensea didukung oleh Ycombinator, Founders Fund, Coinbase Ventures, 1Confirmation, BlockStack dan juga Blockchain Capital.

NBA Top Shot
NBA Top Shot bukan perusahaan yang didirikan oleh NBA (National Basketball Association). Ia dirintis oleh Dapper Labs perancang game dan NFT CryptoKitties dan akhirnya mendapatkan dukungan dari NBA.

NBA Top Shot fokus pada barang-barang digital “digital highlight” dari dunia basket NBA itu sendiri.

Kolektor dapat membeli NBA highlights (berupa cuplikan video, animasi dan lain-lain) tersebut dengan membeli paket digital yang dijual di toko NBA Top Shot, atau lewat lelang.

Terdapat lima tingkatan dari koleksi NBA Top Shot itu sendiri, yaitu:

  • Common (1.000 salinan): Koleksi highlights ini dapat dibeli dari Common Packs, dengan harga dimulai dari US$9.
  • Rare (150-999 salinan): Koleksi highlights ini dapat dibeli di Rare Packs dan tingkatan ke atas, dimulai dengan harga US$22. Satu paket ini terdiri dari tujuh common highlights dan satu rare highlights.
  • Legendary (25-99 salinan): Koleksi highlights ini dapat dibeli di Legendary Packs, dimulai dengan harga US$230. Paket ini terdiri dari enam common highlights, tiga rare highlights, dan satu legendary highlight.
  • Platinum Ultimate (3 salinna): Koleksi highlight ini hanya tersedia melalui lelang.
  • Genesis Ultimate (1 salinan): Koleksi highlight ini hanya tersedia melalui lelang.

NBA Top Shot sendiri mempunyai perjanjian bagi hasil antara NBA dan NPBA dengan Top Shot.

Untuk setiap transaksi NBA highlight di Top Shot terdapat 5 persen biaya yang dikenakan. Biaya yang dikenakan ke pembeli ini nanti akan dibagi untuk NBA, NPBA, dan juga Top Shot.

Nifty Gateway
Di Nifty Gateway NFT bisa dibeli menggunakan kartu kredit dan aset kripto ETH. Didirikan oleh dua bersaudara Duncan dan Griffin Cock Foster pada tahun 2018, setahun kemudian diakuisisi oleh pendiri bursa aset kripto Gemini, yaitu Cameron dan Tyler Winklevoss.

Berkat pengaruh Gemini, Nifty Gateway kini tampil lebih eksklusif, karena sejumlah seniman ternama, seperti Trevor Jones menjual karya seninya di sana.

Nifty Gateway membebankan 5 persen untuk biaya jasa, dan membebankan 10 persen (tidak tetap, dapat berubah dengan rentang antara 5- 50 persen) sebagai komisi untuk para seniman.

Tolak Ukur Penting

Tabel di atas menunjukkan volume dan jumlah pengguna setiap bulan mulai Oktober 2020 hingga Februari 2021.

Dapat kita lihat, volume dan pengguna meningkat pesat pada awal Januari 2021. Pada tahun 2020, Opensea merupakan pemimpin di toko daring NFT. Namun sejak 2021, NBA Top Shot berhasil merebut posisi tersebut.

Opensea dan NBA Top Shot sekarang masih menguasai toko NFT, sedangkan toko lain belum mampu mengungguli, baik dari sisi volume dan penggunanya.

Data per 10 Maret 2021 menunjukkan jumlah volume NFT bernilai lebih dari US$500 juta. Angka itu tak termasuk volume dari rumah lelang Christie.

NFT paling mahal dan berhasil terjual saat ini melalui lelang masih dipegang oleh Beeple. Ia berhasil menjual karya digitalnya yang berjudul “Everydays – The First 5000 Days” senilai US$69 juta, lewat rumah lelang Christie.

Seni digital “Everydays, the First 5,000 Images” karya Mike “Beeple “Winkelmann.

Waspada Terhadap Tren Pasar
Beberapa hari terakhir, Messari menyatakan bahwa sejumlah toko NFT membebankan biaya kepada pelanggannya di bawah rata-rata, dibandingkan toko daring biasa seperti Ebay, Fartech, RealReal dan lain-lain.

Memang membandingkan toko daring NFT dengan yang tradisional tak cukup adil. Namun, angka-angka yang ada setidaknya sebagai data umum dan yang tak kalah penting.

 

Soal biaya logistik, toko daring tradisional, yang didominasi barang-barang fisik, jelas berbiaya lebih tinggi daripada digital goods di toko daring NFT. Maka, toko daring NFT memiliki keunggulan lebih dari segi biaya kirim.

Inilah yang menjadi faktor penentu kapitalisasi pasar NFT berkembang sejak 2018, dari US$40,96 juta menjadi US$338,04 juta pada tahun lalu.

Kami percaya NFT secara konsep dan bisnis berpotensi terus tumbuh di masa depan dan siap mendisrupsi bisnis tradisional, khususnya terkait digital goods.

Belum lagi NFT bisa mendobrak bisnis properti, kekayaan intelektual dan aset fisik lain yang bisa dipresentasikan secara digital agar bisa diakses secara global. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait