Iran Akan Luncurkan Proyek Uji Coba Rial Kripto

Pemerintah Iran menyiapkan peluncuran uang digital baru yang dinamakan rial kripto. Otoritas keuangan Republik Islam tersebut berharap menjalankan tahap rintisan rial Iran kripto dalam dua bulan mendatang.

Gubernur Bank Sentral Iran Ali Salehabadi berkata tahap rintisan akan dilaksanakan pada bulan Shahrivar, yakni 23 Agustus.

Irak dan Proyek Rial Kripto 

Kanal berita Iran Front Page melaporkan, gubernur bank sentral tersebut menekankan uang digital Iran akan berbeda dengan aset digital desentralistik. Rial kripto semata-mata diciptakan untuk mengganti uang kertas yang saat ini digunakan warga Iran.

Salehabadi mengungkap, tahap rintisan awalnya akan mencakup satu wilayah di negara tersebut. Rial kripto yang telah berada dalam tahap pengembangan akan dikenalkan ke wilayah lain di negara Islam itu pada waktu yang ditentukan kemudian.

Pada April, Bank Sentral Iran (CBI) mengumumkan peluncuran uang digital bank sentral (CBDC) setelah menginformasikan bank Iran dan lembaga kredit lain tentang regulasi yang menyertai peluncuran tersebut.

CBI memberikan rincian tentang penerbitan dan distribusi CBDC.

Otoritas keuangan Iran akan menjadi penerbit rial kripto dan menentukan suplai maksimal. Kanal berita News.Bitcoin.com melaporkan, rial kripto memakai sistem distributed ledger yang dikelola lembaga keuangan terlisensi serta mampu mendukung smart contract.

Mata uang baru tersebut akan diterbitkan sesuai peraturan emisi uang dan koin dari bank serta tersedia secara ekslusif bagi transaksi dalam negeri.

CBI akan bertanggungjawab mengawasi dampak finansial dan ekonomi uang digital serta memastikan tidak ada dampak negatif terhadap kebijakan moneter.

Bank sentral tersebut menegaskan rial kripto akan berperan besar dalam industri kripto di Iran, dimana pembayaran memakai Bitcoin (BTC) tidak diizinkan.

Wakil Menteri Komunikasi Iran, Reza Bagheri Asl, berkata, “Kami tidak mengakui pembayaran memakai kripto.”

Bagheri menyoroti keputusan oleh Kelompok Kerja Ekonomi Digital mengenai aset digital. Ia berkata penggunaan mata uang asing melanggar kedaulatan negara dan hukum perbankan di Iran.

Wakil menteri tersebut menjelaskan, negara tidak akan memiliki regulasi yang mengakui pembayaran kripto yang tidak dimiliki oleh pemerintah. Iran akan memakai rial kripto, sehingga tidak akan ada pembayaran memakai kripto non-nasional.

Pengumuman rial kripto menyusul keputusan beragam bank sentral di seluruh dunia yang sedang mempertimbangkan pengembangan CBDC masing-masing. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait