Ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Iran semakin meningkat. Iran pun menyerang balik Amerika Serikat hari ini, menyusul tewasnya Jenderal Besar Iran, Qasem Soleimani pada pekan lalu. Berdampak politik secara global, peristiwa itu mendongkrak harga sejumlah komoditas seperti emas dan minyak mentah. Bitcoin juga tak mau kalah.
Serangan mematikan AS terhadap Qasem Soleimani pada pekan lalu sempat mendongkrak harga Bitcoin hingga 5 persen. Hari ini, setelah Iran membalas dengan menyerang pangkalan militer AS di Irak, harga Bitcoin melesat lagi di kisaran angka US$8.400 (Rp116,9 juta) pada Senin (7/1/2020) pukul 23.30 waktu AS atau pada Rabu (8/1/2020) pagi WIB.
Angka itu melesat tajam dari awal tahun yang berkisar di angka US$8.080 dollar AS (Rp112,5 juta). Bahkan, dalam 40 menit, kenaikan harga Bitcoin tertinggi bisa tembus mencapai US$8.438 dollar AS (Rp 117,5 juta).
Itu artinya, harga Bitcoin melonjak hingga sekitar US$400 (Rp5,5 juta). Saat berita ini ditulis, harga bitcoin mencapai U$8.350 dollar AS (Rp116,2 juta). Dilansir dari Coindesk, Rabu (8/1/2020), Joshua Green, kepala perdagangan di Digital Asset Capital Management, memastikan bahwa selain Bitcoin, harga emas dan minyak mentah juga naik tajam, sebagai respon serangan Iran ke AS.
Pasalnya, Bitcoin telah dianggap sebagai safe haven asset, layaknya emas atau minyak mentah. Artinya, aset ini akan dinilai sangat tinggi jika terjadi suatu krisis, karena menjadi komoditas paling dicari. Hal ini berbeda dengan uang yang investasinya lebih berisiko jika terjadi krisis.
Minyak mentah disebut naik 1.2 persen ke angka 63 dollar AS per barrel (Rp877.325), sementara harga emas naik 2.19 persen ke angkat US$1.608/troy ons.
Ketegangan politik ini dimanfaatkan Bitcoin untuk memperkuat posisinya sebagai safe haven asset, setidaknya di segmen aset kripto. Selain bitcoin, Ether (ETH) juga naik 1,47 persen, menjadi 144 dollar AS. [Coindesk/red]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.