Likuiditas Dolar Membengkak, Harga BTC di US$28 Ribu Bikin Mata Terbelalak

Tampaknya likuiditas dolar sekarang membengkak. Namun, pada sisi berbeda harga BTC justru menembus US$28 ribu yang membuat trader dan investor Bitcoin untung besar.

The Fed pada hari Minggu mengumumkan telah bergabung dengan bank sentral utama lainnya untuk memastikan aliran dolar Amerika Serikat yang stabil, sebagai mata uang cadangan yang dominan di sistem keuangan global.

The Fed mengatakan akan meningkatkan frekuensi jalur pertukaran dolar dengan Bank Sentral Eropa, Bank of Japan, Bank of England, Bank of Canada, dan Swiss National Bank dari mingguan menjadi harian, mulai hari Senin.

Jalur pertukaran dolar memungkinkan bank sentral asing meminjam dolar AS sambil melindungi The Fed dari risiko downside.

Dalam pertukaran, bank sentral asing menukar mata uangnya sendiri dengan jumlah yang sama dalam dolar AS dari Fed pada nilai tukar pasar. Setelah waktu yang telah ditentukan, bank tersebut mengembalikan dolar yang dipinjam, beserta bunga kepada The Fed.

Langkah ini bertujuan untuk menenangkan volatilitas nilai tukar dan menghindari ketegangan dalam pasokan kredit bagi rumah tangga dan bisnis di seluruh dunia, dikutip dari Coindesk.

Langkah ini datang setelah kegagalan tiga bank di AS dan pengambilalihan bank Swiss yang bermasalah Credit Suisse oleh UBS dan Swiss National Bank.

Ini menunjukkan kekhawatiran stabilitas keuangan yang meningkat di kalangan pembuat kebijakan dan mempertanyakan kemampuan Fed untuk terus menaikkan suku bunga.

Bank sentral telah menaikkan biaya pinjaman sebesar 450 basis poin sejak Maret 2022, yang mengguncang pasar aset, termasuk mata uang kripto pada tahun lalu.

Yang lebih penting, dukungan The Fed terhadap likuiditas dolar global mengurangi risiko terjadinya aksi jual besar-besaran untuk mendapatkan uang tunai di seluruh dunia dan investor menjual segala sesuatu, termasuk bitcoin untuk ditukar ke uang terutama dolar.

Harga BTC Naik ke US$28 Ribu

Selama ketidakstabilan masih terjadi, investor biasanya menjual aset berisiko dan memindahkan uang ke dalam bentuk tunai, terutama dolar.

Hal ini meningkatkan biaya perolehan dolar AS, yang dapat menyebabkan ketegangan dalam sistem keuangan.

Dengan kata lain, peningkatan frekuensi swap lines telah membuka jalan bagi kenaikan aset berisiko, termasuk Bitcoin.

Mata uang kripto terkemuka menurut nilai pasar umumnya dilihat sebagai lindung nilai terhadap sistem perbankan dan mencapai level tertinggi selama sembilan bulan di atas US$28.000 pada Minggu malam yang lalu.

Kenaikan akumulatif BTC pada bulan ini hampir mencapai 25 persen.

Swap line dolar telah bearish untuk dolar di masa lalu. Bitcoin dan aset risiko pada umumnya cenderung bergerak ke arah yang berlawanan dengan dolar.

Pada krisis pandemi Maret 2020 yang lalu, terjadi aksi jual besar-besaran (dash for cash) global yang menyebabkan indeks dolar melonjak di atas 100 dan harga BTC merosot lebih dari 50 persen. [az]

Terkini

Warta Korporat

Terkait