Market Cap Bitcoin Bisa Jadi US$2 Triliun! Ini Tandanya

Mata uang kripto telah membuat kebangkitan yang luar biasa setelah musim dingin kripto yang berkepanjangan yang dimulai pada tahun 2018. Hal ini diketahui dari market cap Bitcoin dan aset kripto lain yang berkembang pesat.

Dengan krisis perbankan yang tiba-tiba melanda AS dan Eropa tahun ini, bitcoin, ethereum, dan mata uang kripto lainnya telah dihidupkan kembali, dengan harga bitcoin kembali naik ke $30.000.

Setelah sebulan sebelumnya mengalami gejolak, sementara ethereum juga meningkat setelah terjadi ledakan aktivitas institusional.

Stres saat ini di sektor perbankan tradisional telah mengokohkan argumen bitcoin sebagai “aset digital terdesentralisasi, tidak dapat dipercayai, dan langka,” menurut kepala riset aset digital Standard Chartered, Geoff Kendrick, dikutip dari Forbes.

Prediksi bullish Kendrick untuk market cap Bitcoin mencapai US$2 triliun, bersama dengan potensinya untuk mencapai US$100.000 pada akhir 2024, menunjukkan minat kembali dalam mata uang kripto.

Krisis Perbankan sebagai Pemicu Kembali Bangkitnya Mata Uang Kripto dan Naiknya Market Cap Bitcoin

Krisis perbankan yang telah mengguncang AS dan Eropa tahun ini telah memiliki konsekuensi yang jauh-reaching.

Sementara paparan bank terhadap sektor energi dan pemberian pinjaman properti telah disebut sebagai alasan untuk krisis saat ini, tidak dapat disangkal bahwa sektor perbankan tradisional mengalami goncangan yang signifikan.

Kemungkinan keruntuhan First Republic Bank dan keruntuhan sebelumnya dari Silicon Valley Bank dan Signature Bank telah membangkitkan minat kembali dalam mata uang kripto seperti bitcoin dan ethereum.

Nilai BTC dan mata uang kripto lainnya terletak pada sifat terdesentralisasi mereka, dengan tidak ada entitas tunggal yang mengontrolnya, dan keterbatasan pasokan mereka, karena mereka memiliki pasokan yang terbatas.

Dengan market cap Bitcoin yang mencapai lebih dari US$1 triliun, BTC telah membuktikan dirinya sebagai penyimpan nilai yang dapat dipercaya, sarana pengiriman uang, dan tempat perlindungan yang aman.

Pada saat-saat krisis, seperti krisis perbankan, stabilitas relatif bitcoin telah membuatnya menjadi alternatif investasi yang menarik dibandingkan opsi investasi tradisional.

Halving Bitcoin dan Kebijakan Moneter The Fed

Pemotongan pasokan bitcoin berikutnya, yang dikenal sebagai halving, dijadwalkan pada April 2024. Halving adalah acara yang telah diprogram sebelumnya dan terjadi setiap empat tahun sekali, mengurangi imbalan untuk menambang BTC baru sebesar 50 persen.

Acara ini mengurangi pasokan bitcoin baru, menjadikannya aset digital yang langka. Acara halving sebelumnya pada tahun 2012 dan 2016 telah menjadi katalis bullish dan mampu meningkatkan market cap Bitcoin, dan acara yang akan datang diharapkan tidak berbeda.

Selain itu, harapan bahwa The Fed dapat melemahkan kebijakan pengencangan moneter mereka juga dapat memberikan dorongan bagi harga bitcoin.

Kebijakan moneter The Fed memiliki dampak langsung pada nilai dolar AS, dengan kebijakan moneter yang lebih longgar menyebabkan dolar yang lebih lemah.

Bitcoin dan mata uang kripto lainnya dapat mengambil manfaat dari dolar yang lebih lemah, karena investor mencari opsi investasi alternatif.

Kembalinya Ethereum dan Aktivitas Institusional

Sementara Bitcoin telah mendominasi pasar mata uang kripto, ethereum juga mengalami kebangkitan yang signifikan.

Ethereum adalah mata uang kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, dan kenaikan terbarunya dapat diatribusikan pada aktivitas institusional.

ETH adalah platform berbasis blockchain yang memungkinkan pengembang untuk membuat dApps dan kontrak pintar. Munculnya keuangan terdesentralisasi (DeFi) dan token non-fungible (NFT) telah mendorong harga ETH lebih tinggi.

DeFi adalah sistem keuangan berbasis blockchain yang menghilangkan perantara seperti bank, memungkinkan pengguna untuk mengakses layanan keuangan seperti pinjaman, peminjaman, dan perdagangan tanpa harus mempercayai otoritas terpusat.

NFT adalah aset digital unik yang dapat digunakan untuk mewakili kepemilikan aset digital seperti seni, musik, dan koleksi. Baik DeFi maupun NFT dibangun di atas platform ethereum, menjadikan ethereum sebagai pemain kunci dalam pasar-pasar baru ini.

Investor institusional telah memperhatikan potensi ethereum, dengan lembaga keuangan besar seperti JP Morgan dan Goldman Sachs berinvestasi dalam proyek berbasis ethereum.

Ethereum Improvement Proposal (EIP) 1559, yang dijadwalkan diluncurkan pada Juli 2021, bertujuan untuk meningkatkan biaya transaksi ethereum dengan membakar sebagian dari biaya tersebut daripada membayarnya kepada penambang.

Proposal ini dapat meningkatkan keterbatasan pasokan ethereum, yang berpotensi mendorong harga ethereum lebih tinggi.

Apa yang Akan Terjadi pada Mata Uang Kripto dan Market Cap Bitcoin di Masa Depan

Kembalinya mata uang kripto merupakan bukti keuletan mereka dan kemampuan mereka untuk bertahan bahkan dalam pasar beruang yang paling panjang.

Meskipun krisis perbankan telah menjadi pemicu untuk kembalinya mata uang kripto, proposisi nilai mereka melebihi situasi krisis. Mata uang kripto menawarkan alternatif terdesentralisasi, tidak dapat dipercayai, dan transparan untuk opsi investasi tradisional.

Market cap bitcoin dapat mencapai US$2 triliun, seperti yang diprediksi oleh Geoff Kendrick dari Standard Chartered, sementara potensi ethereum sebagai platform untuk DeFi dan NFT dapat mendorong harga ethereum bahkan lebih tinggi.

Aktivitas institusional dan biaya transaksi yang ditingkatkan dapat lebih memperkuat harga ethereum.

Namun, mata uang kripto tidak tanpa risiko. Ketidakpastian regulasi dan volatilitas tetap menjadi kekhawatiran besar.

Pemerintah di seluruh dunia berjuang dengan cara mengatur mata uang kripto, dengan beberapa negara melarangnya secara langsung.

Volatilitas mata uang kripto juga tetap menjadi kekhawatiran, dengan harga bitcoin mengalami fluktuasi liar dalam beberapa bulan terakhir.

Kembalinya mata uang kripto seperti bitcoin dan ethereum setelah krisis perbankan adalah pengingat potensi mereka sebagai aset digital terdesentralisasi, tidak dapat dipercayai, dan langka.

Dengan prediksi bullish untuk market cap Bitcoin mencapai US$2 triliun dan potensinya untuk mencapai US$100.000 pada akhir 2024, mata uang kripto telah memperkuat posisi mereka sebagai opsi investasi alternatif yang kredibel.

Kembalinya ETH dan potensinya sebagai platform untuk DeFi dan NFT dapat lebih memantapkan posisi mata uang kripto dalam ekosistem keuangan.

Namun, ketidakpastian regulasi dan volatilitas tetap menjadi risiko yang signifikan, dan investor harus bersikap berhati-hati. [az]

Terkini

Warta Korporat

Terkait