Melirik Flash Crash pada Harga Bitcoin, Mampukah Kembali Pulih?

Pasar kripto kembali dikejutkan dengan pergerakan harga Bitcoin yang dramatis, mengalami flash crash 7,5 persen, penurunan harian terdalam sejak pertengahan Agustus.

Namun, meskipun mengalami penurunan yang signifikan, Bitcoin masih mencatat kenaikan lebih dari 150 persen di sepanjang tahun ini. Fluktuasi harga ini memberikan gambaran nyata tentang volatilitas Bitcoin (BTC) sebagai aset kripto.

Penyebab Penurunan pada Harga Bitcoin 

Penurunan harga Bitcoin yang terjadi baru-baru ini didorong oleh beberapa faktor. Salah satunya adalah aksi ambil untung oleh para trader setelah reli yang mengesankan, yang memicu likuidasi besar-besaran dari taruhan bullish.

Berdasarkan laporan Coindesk, penurunan ini bukan karena alasan fundamental, tetapi lebih karena deleveraging pasar, yaitu pengurangan leverage atau pinjaman yang digunakan dalam perdagangan.

Data dari Coinglass menunjukkan bahwa sekitar US$500 juta posisi perdagangan kripto yang bertaruh pada harga yang lebih tinggi dilikuidasi pada tanggal penurunan tersebut, jumlah terbesar sejak setidaknya pertengahan September. Ini menandai perubahan signifikan dalam sentimen pasar terhadap kripto utama.

Di sisi lain, ada beberapa faktor pendukung yang telah mendorong kenaikan harga BTC sebelumnya. Kesepakatan yang dicapai oleh Binance dengan otoritas AS dan antisipasi persetujuan spot Bitcoin ETF oleh SEC adalah beberapa di antaranya. Harapan tentang ETF ini telah menjadi salah satu pendorong utama harga BTC baru-baru ini.

Selain itu, pembandingan Bitcoin dengan emas digital juga muncul akibat tren kenaikan harga emas fisik, yang didorong oleh kekhawatiran inflasi. Faktor-faktor makroekonomi ini berperan penting dalam membentuk persepsi pasar terhadap Bitcoin.

Prediksi Standard Chartered 

Lebih jauh lagi, dalam pandangan ke depan, Standard Chartered memberikan prediksi bullish untuk Bitcoin, dengan memperkirakan bahwa harganya bisa mencapai harga enam digit angka pada akhir tahun 2024.

Dalam sebuah laporan terkini, Geoff Kendrick, Pemimpin riset mata uang asing dan aset digital di Standard Chartered, berpendapat bahwa persetujuan akhir atas Bitcoin ETF yang telah lama diantisipasi bisa memicu kenaikan harga baru.

Pernyataan optimistis ini datang saat harga Bitcoin meningkat lebih dari dua kali lipat dari titik terendahnya di bulan September, yakni sekitar US$25.000, dan saat ini diperdagangkan di bawah US$43.000.

Kendrick, dalam proyeksinya untuk tahun 2024, mengulangi prediksinya tentang kenaikan harga Bitcoin hingga US$100.000 pada tahun berikutnya.

“Kami beranggapan bahwa beberapa ETF spot akan mulai disetujui pada kuartal pertama tahun 2024 untuk BTC dan ETH, yang akan membuka peluang bagi investor institusional,” ujarnya, dilansir dari Kitco News.

Ia dan tim juga memperkirakan bahwa akan terjadi kenaikan harga yang lebih signifikan sebelum halving terjadi, terutama dengan diperkenalkannya spot ETF di AS yang lebih cepat dari yang diperkirakan.

“Ini menunjukkan kemungkinan target harga US$100.000 bisa tercapai sebelum akhir tahun 2024,” tambahnya. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait