Membaca Perubahan: Dolar, Bitcoin versus FIRO alias ZCoin

Setelah Bitcoin jauh menembus US$20 ribu per BTC dan nilai dolar AS minus lebih dari 5 persen tahun ini, banyak pihak membaca kembali perubahan soal aset bernilai. Zcoin (XZC) yang berubah menjadi FIRO memahami perubahan itu.

OLEH: Fahmi Almuttaqin
Pegiat di Komunitas Kolektor Kripto Surabaya

Dolar AS sebagai fiat money terbesar di dunia sejatinya tidak memiliki nilai intrinsik atau real asset sebagai underlying-nya. Oleh sebab itu nilainya sepenuhnya didasarkan pada kepercayaan masyarakat terhadap penerbit uang tersebut, yakni pemerintah Amerika Serikat.

Ketenaran fiat money bermula di AS, ketika Presiden Nixon pada tahun 1971 membuat kebijakan untuk memisahkan emas dari dolar. Itu memastikan jumlah dolar tidak lagi harus diterbitkan berdasarkan jumlah cadangan emas yang dimiliki negara itu.

Seiring dengan berkembangnya industri keuangan, peran fiat money menjadi semakin vital dalam perputaran ekonomi dan proses pemulihan dari krisis. Jadilah dolar AS sebagai mata uang cadangan utama global saat ini, terlebih-lebih untuk urusan ekspor dan impor.

Ketika krisis keuangan tahun 2008, semakin banyak orang menyadari keunggulan fiat money. Demi menutup kerugian dan mengembalikan kejayaan ekonomi, Bank Sentral AS mengeluarkan kebijakan quantitative easing alias menerbitkan uang dolar baru sebanyak-banyaknya. Itu adalah langkah stimulus, merangsang roda bisnis bergerak.

Namun, krisis 2008 masih rapuh hingga detik ini, sehingga masih memaksa Jepang dan Uni Eropa menjaga kebijakan suku bunga negatif.

Di tahun yang sama, ruang itu diisi oleh Bitcoin sebagai sistem keuangan elektronik baru, sekaligus penciptaan jenis uang yang tidak dikendalikan oleh negara atau pihak tertentu.

Bitcoin mendeklarasikan bahwa pasokan uang harus sangat terbatas, terbuka, transparan dan desentralistik. Tahun 2020 inilah, nilai yang diusung Bitcoin semakin matang dan membuktikan keunggulannya kepada dunia.

Uang Fiat Semakin Lemah, Saatnya Beralih ke Bitcoin dan Emas?

Fiat money seperti dolar pun terkapar, sementara emas juga lemas tak berdaya. Bitcoin menunjukkan tajinya yang sangat menonjol, lebih dari Rp300 juta per BTC.

Pembahasan dan perdebatan terkait Bitcoin “menggantikan” fiat money, untuk sementara mungkin dapat kita katakan telah selesai dan penyebutan Bitcoin sebagai cryptocurrency mungkin menjadi agak kurang relevan, karena ia tidak memenuhi kriteria sebuah alat tukar, setidaknya dari aspek stabilitas nilai.

ZCoin (XZC) Menjadi FIRO
Memahami ruang perubahan itu, dari fiat money disaingi oleh Bitcoin (BTC), Zcoin (XZC) bertransformasi menjadi FIRO dengan simbol yang berbeda, yakni FIRO.

Bagi penulis, FIRO bisa sebagai currency sekaligus instrumen investasi. Perubahan dari ZCoin menjadi FIRO merupakan adaptasi dengan perkembangan teknologi yang telah dicapainya.

Nama ZCoin muncul karena pada awalnya fitur privasi blockchain mereka diciptakan menggunakan aplikasi mekanisme zero knowledge proof yang kemudian diketahui memiliki celah keamanan yang fatal.

Selain itu, kata coin pada ZCoin dikatakan terkesan membuat aset kripto ini berada di bawah bayang-bayang Bitcoin.

Padahal, mereka memiliki tujuan untuk berada di kelas yang lebih tinggi, dengan tidak hanya duduk sejajar dengan Bitcoin, namun juga mata uang utama dunia seperti euro, dolar dan lain sebagainya.

Berbeda juga dengan kebanyakan privacy coin yang masih memiliki trusted setup untuk menciptakan anonimitas, FIRO tidak memiliki suatu trusted setup yang bisa digunakan sebagai celah para peretas untuk mengungkap seluruh transaksi anonim yang terjadi.

Kenal Bitcoin, Wajib Paham Zcoin XZC)

Di lain sisi, FIRO yang berawal dari hard fork bitcoin pada tahun 2016 lalu, memiliki beberapa kesamaan dengan Bitcoin sebagai instrumen investasi.

FIRO sepenuhnya terdesentralisasi, tidak dikendalikan oleh institusi atau individu tertentu, pasokannya juga terbatas, 21 juta unit. Dan berbasiskan sistem blockchain yang sederhana namun solid dan telah terbukti kekuatannya melalui audit oleh beberapa programmer dan kriptografer terbaik di dunia.

Menyadari potensi ini membuat FIRO terlihat seperti sebuah aset yang berpotensi membawa perubahan terhadap cara kita menyimpan aset.

Tantangannya tentu akan terletak pada seberapa besar transaksi yang dapat diakomodasi oleh blockchain Firo setiap detiknya. Hal lainnya adalah soal bagaimana mereka dapat menjaga setiap transaksi bisa diproses secara cepat dan dengan fee transaksi yang rendah.

Di saat yang sama FIRO juga harus memastikan keamanan jaringan blockchain-nya, khususnya kelak ketika mayoritas aset kripto sudah tertambang. [***]

Terkini

Warta Korporat

Terkait