Menakar Dominasi Bitcoin dan Menebak Tibanya Altseason

Pasar aset kripto berada di titik yang penting saat ini. Setelah hampir sebulan hampir semua harga aset kripto naik, namun dalam beberapa hari belakangan malah cenderung stagnan. Ke depan, seberapa besar peluang terjadinya altseason, ketika dominasi Bitcoin menjadi berkurang?

OLEH: Muhammad Kurnia Bijaksana
Professional Trader Aset Kripto di SnapEx
dan Pendiri The Crypto Legend Indonesia

Kita mulai dari Raja Aset Kripto, Bitcoin. Dengan pergerakan harga yang tidak berbeda jauh dengan minggu lalu, yaitu masih di kisaran US$7 ribu, Bitcoin masih terlihat berusaha menembus lebih dalam ke area golden pocket fibonacci (lihat gambar). Secara garis besar, masih belum ada update yang berarti dari pergerakan harga Bitcoin.

Golden Pocket Fibonnaci pada harga Bitcoin.

Altcoin Mulai Tunjukkan Taring
Sementara itu, beberapa altcoin seperti Ether (ETH) dan Ripple (XRP) terlihat mulai mengalami kenaikan yang cukup besar beberapa hari yang lalu. Lantas, apakah ke depan altcoin akan naik, dan Bitcoin masih “ragu” melaju, sehingga menunjukkan akan terjadinya altseason?

Perhatikan Dominasi Bitcoin
Kenaikan harga altcoin juga ditunjukkan dengan menurunnya dominasi Bitcoin. Saat penulisan artikel ini, Minggu sore (19 April 2020), dominasi Bitcoin berada di bawah 65 persen dan diprediksi masih mengalami penurunan.

Apakah yang terjadi jika dominasi Bitcoin turun? Tandanya altcoin akan berkinerja lebih baik daripada Bitcoin. Kita pun bisa berharap harga sejumlah altcoin akan naik atau turun tidak sebesar Bitcoin.

Laju dominasi Bitcoin.

Ether (ETH)
ETH, aset kripto berkapitalisasi pasar terbesar setelah Bitcoin, mengalami kenaikan yang besar dibandingkan dengan Bitcoin. ETH naik hingga hampir US$190, mendekati support yang jebol (dan sekarang menjadi resistance) sejak “dump” di awal Maret lalu.

Menakar Altseason
Bitcoin Halving akan terjadi kurang dari sebulan lagi. Beragam opini mulai bermunculan untuk menebak ke mana harga Bitcoin setelah Halving terjadi, mulai dari yang cukup rasional hingga yang agak lebay.

Di luar akan naik atau turunnya harga Bitcoin, event pengurangan imbalan bagi para miner itu akan mempengaruhi harga altcoin. Penyebabnya adalah, karena pada dasarnya beberapa tahun belakangan harga altcoin hampir selalu mengikuti arah dari pergerakan Bitcoin.

Kita masih menantikan, mampukah Halving Bitcoin akan menjadikan altcoin seperti ETH akan naik hingga kita akan mengalami altseason?  

ETH/BTC memberikan gambaran yang bagus ke mana arah altcoin akan bergerak. Jika harga ETH naik terhadap BTC, berarti secara umum ETH berkinerja lebih baik daripada BTC.

Dan altcoin terbesar sampai saat ini masihlah ETH, ditambah ada puluhan atau mungkin ratusan token/crypto di luar sana yang menggunakan Ethereum/ ERC-20 sebagai basisnya.

Sepintas dilihat, ETH masih cukup bullish terhadap pair BTC. ETH baru saja menembus area resistance di 0,025354 BTC dan sekarang sedang menguji kembali area tersebut sebagai support.

Jika ETH berhasil mempertahankan momentum bullish-nya terhadap BTC, kita bisa berharap 1 di antara 2 hal berikut. Pertama, altcoin akan naik berkinerja lebih baik daripada BTC dan berpotensi terjadinya altseason.

Kedua, jika BTC turun, altcoin akan turun lebih sedikit dibandingkan BTC, mirip dengan yang terjadi jika dominasi BTC menurun. [*]

Terkini

Warta Korporat

Terkait