IKLAN

Mengenal Proof-of-Authority (PoA): Cara Kerja dan Manfaatnya

Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi blockchain, berbagai jenis konsensus baru mulai bermunculan untuk menawarkan mekanisme yang lebih efisien dan canggih dibandingkan dengan Proof-of-Work (PoW) yang digunakan oleh Bitcoin. Salah satu mekanisme alternatif yang menarik perhatian adalah Proof-of-Authority (PoA).

Apa Itu Proof-of-Authority?

Proof-of-Authority (PoA) adalah salah satu konsensus blockchain yang kian populer. Sistem ini dikenal karena efisiensinya dalam memproses transaksi dalam jumlah besar secara cepat dan dengan konsumsi energi yang rendah. 

Berbeda dengan sistem blockchain Proof-of-Work (PoW) yang mengandalkan kekuatan komputasi, atau Proof-of-Stake (PoS) yang bergantung pada jumlah aset yang dimiliki, PoA menggunakan sekelompok validator untuk mengesahkan transaksi dan membentuk blok baru. 

7 Jenis Konsensus Blockchain dan Fungsinya

Validator dalam PoA bukanlah entitas anonim, melainkan individu atau institusi yang terpercaya. Mereka wajib menjaga integritas karena identitas dan reputasi mereka dipertaruhkan dalam proses validasi.

Bagaimana Cara Kerjanya?

Bayangkan sebuah kota dengan sistem keamanan eksklusif. Di kota ini, hanya petugas keamanan tertentu yang memiliki izin untuk menyetujui transaksi atau keputusan penting, seperti pembangunan gedung atau persetujuan bisnis besar. 

BACA JUGA  Acara Kripto Blockchain Life 2024 Digelar di Dubai

Petugas ini telah melewati verifikasi ketat dan memiliki reputasi yang baik. Jika mereka berbuat curang, mereka akan kehilangan kepercayaan publik dan tidak lagi diizinkan untuk beroperasi.

Sama seperti dalam analogi tersebut, Proof-of-Authority bekerja dalam beberapa tahap:

  1. Verifikasi Identitas
    Sebelum seseorang dapat menjadi validator, mereka harus melalui proses verifikasi identitas yang ketat. Proses ini memastikan hanya pihak yang dapat dipercaya dan memiliki reputasi baik.
  2. Pemilihan Validator
    Validator atau authority nodes dipilih berdasarkan integritas, keahlian, dan rekam jejak mereka. Identitas mereka bersifat publik dan dapat diverifikasi oleh siapa saja.
  3. Validasi Transaksi
    Saat transaksi baru dibuat, validator akan langsung mengeceknya dan memastikan bahwa transaksi tersebut sah sebelum dimasukkan ke dalam blok baru.
  4. Pembuatan dan Penyimpanan Blok
    Setelah transaksi diverifikasi, validator menambahkan blok baru ke dalam blockchain. Proses PoA lebih cepat dibandingkan mekanisme PoW yang membutuhkan pemecahan teka-teki matematika.

Apa Itu Validator dalam Kripto? Ini Pengertian dan Perannya!

Kelebihan dan Kekurangan Proof-of-Authority

Sama seperti mekanisme konsensus blockchain lainnya, Proof-of-Authority (PoA) juga memiliki keunggulan dan tantangan tersendiri yang penting untuk dipahami. Beberapa di antaranya meliputi:

BACA JUGA  Token LUCA Hadir untuk Memberi Penghargaan pada Peserta Komunitas Blockchain

Kelebihan:

  • Efisiensi Energi: Tidak memerlukan komputasi berat seperti PoW, sehingga jauh lebih hemat energi.
  • Skalabilitas Tinggi: Transaksi PoA dapat diproses dengan cepat karena jumlah validator yang terbatas.
  • Keamanan Reputasi: Validator cenderung bertindak jujur karena mempertaruhkan nama baik mereka yang diketahui publik.

Kekurangan:

  • Sentralisasi: Karena hanya sedikit validator yang mengendalikan jaringan, risiko sentralisasi meningkat.
  • Risiko terhadap Validator: Identitas publik validator bisa menjadi titik lemah, karena rentan terhadap tekanan eksternal seperti suap atau ancaman.

PoA vs PoW: Apa Perbedaannya?

Proof-of-Authority (PoA) dan Proof-of-Work (PoW) adalah dua jenis konsensus blockchain yang meskipun serupa secara fungsi, memiliki pendekatan serta tujuan yang berbeda satu sama lainnya.

Perbedaan PoA dan PoW
Perbedaan PoA dan PoW

PoA lebih cocok untuk blockchain yang memprioritaskan efisiensi, kecepatan transaksi, dan konsumsi energi yang rendah. Sistem ini biasanya digunakan pada jaringan privat atau semi-publik yang memerlukan validasi cepat dan stabil. 

BACA JUGA  Square Crypto, Inisiatif CEO Twitter untuk Kembangkan Bitcoin

Sementara itu, PoW dirancang untuk mendukung desentralisasi dan keamanan tinggi melalui proses komputasi intensif. Meskipun lebih lambat dan boros energi, PoW memberikan ketahanan terhadap manipulasi data. 

Proof-of-Authority (PoA) adalah solusi yang menawarkan efisiensi tinggi dengan biaya energi yang lebih rendah. Meskipun lebih tersentralisasi dibandingkan dengan PoW atau PoS, sistem ini sangat ideal untuk blockchain privat dan sistem rantai pasokan, di mana kecepatan dan kepercayaan lebih penting dibandingkan desentralisasi. [dp]


Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.

Terkini

Warta Korporat

Terkait