Pada hari Selasa (1/11/2022), Presiden dan CEO dari MicroStrategy Inc, Phong Le, berbicara mengenai strateginya pada kuartal 3 di tahun 2022 dengan terus membeli dan menahan Bitcoin.
Dilansir dari Cryptoglobe, pada bulan Agustus 2022 lalu MicroStrategy telah membeli 21.454 Bitcoin atau setara dengan US$250 juta sebagai aset cadangan utamanya.
“Keputusan kami berinvestasi pada Bitcoin didorong pada berbagai faktor makro yang mempengaruhi iklim ekonomi dan bisnis dan kami yakin hal ini akan menjadi risiko pada program penyimpanan kami untuk jangka panjang, risiko ini sendiri harus ditangani dengan serius”, imbuh Michael Saylor, Co-Founder Microstrategy.
Sejak MicroStrategy memutuskan hal tersebut, perusahaan ini telah memegang sekitar 130,000 BTC yang nilainya setara dengan US$3,98 milyar dengan harga rata-rata per Bitcoin sebesar US$30,649.
Phong Le sendiri menambahkan bahwa “strategi utama perusahaannya adalah membeli dan menahan Bitcoin untuk jangka panjang dan tidak akan menjualnya. Kamu memiliki pandangan yang jauh ke depan dan tidak akan terpengaruh akan fluktuasi harga jangka pendek.”
Alasan Besar dari Microstrategy Terus Beli Bitcoin
Microstrategy buy Bitcoin menjadi strategi yang memberikan efek yang besar bagi perusahaan itu sendiri, terutama pada berkurangnya biaya non-GAAP.
Sekadar informasi, GAAP merupakan singkatan dari Generally Accepted Accounting Principles yang berarti prinsip akuntansi secara umum yang diadopsi oleh SEC Amerika Serikat.
“Hal ini disebabkan stabilnya harga Bitcoin pada kuartal ketiga dengan nominal US$700,000 lebih rendah daripada kuartal ketiga tahun 2021 lalu sebesar US$65 juta. Volatilitas Bitcoin juga menurun di bawah angka tersebut pada satu bulan terakhir ini”, ujar Andrew Kang, CFO Microstrategy.
Alasan lain dari strategi ini karena nilai Bitcoin jauh lebih tinggi dari aset lainnya seperti emas dan aset lainnya.
Menurut pendapat mantan CEO, Michael Saylor, sejak menerapkan strategi tersebut pada 11 Agustus 2022 lalu, performa saham MicroStrategy melonjak tinggi dari kebanyakan aset lainnya. Bahkan, MicroStrategy berhasil melampaui saham perusahaan teknologi dan software besar yang menjadi acuan utama.
“Jika dibandingkan dengan performa Bitcoin selama 2 tahun dengan aset lain, maka S&P meningkat 15 persen. Sebagian besar saham bereputasi baik meningkat sebesar 15 persen. Sedangkan NASDAQ sendiri 0 persen, sehingga tidak ada keuntungan dari NASDAQ,” ujar Saylor.
Lanjut dikatakan, emas sendiri menurun sebesar 19 persen, sedangkan Bitcoin melonjak hingga 116 persen. Hal tersebut tentu mampu mendongkrak performa MicroStrategy dalam waktu yang singkat. [az]