Milyader AS Jeffrey Gundlach Ramalkan The Fed Segera Pangkas Suku Bunga

Milyader AS Jeffrey Gundlach memprediksi bahwa The Fed bakal segera memangkas suku bunga. Jika tidak, resesi AS akan segera terjadi karena lonjakan suku bunga mencekik pertumbuhan

Jeffrey Gundlach menggemakan prediksi suram dari koleganya sesama ‘Raja Obligasi’, Bill Gross dalam tweetnya sendiri pada hari Kamis.

“Hati-hati. Resesi akan segera datang,” cuit Bill Gross, salah satu pendiri Pimco, pada Kamis, seperti dikutip Business Insider.

Kedua miliarder memiliki pendapat senada bahwa saatnya untuk bersiap menghadapi resesi yang akan segera terjadi karena suku bunga yang lebih tinggi mencekik ekonomi AS.

“Setahun yang lalu saya berargumen di ruang ini bahwa 4,5 persen FF adalah batasnya dan tampaknya memang begitu,” tambah Gross, mengacu pada tingkat dana federal.

The Fed menaikkan suku bunga acuannya menjadi lebih dari 4,75% pada hari Rabu.

Gundlach menunjuk ke penyempitan inversi dalam hasil dari Treasuries 2 tahun dan 10 tahun, mencatat kesenjangan antara mereka telah menyusut dari 107 basis poin menjadi 40 dalam beberapa minggu terakhir.

Spesialis pendapatan tetap ini juga mencatat bahwa imbal hasil Treasuries dua tahun dan obligasi pemerintah bertenor lebih panjang sekarang jauh di bawah suku bunga The Fed saat ini.

Imbal hasil obligasi menandakan ekspektasi investor untuk pertumbuhan, inflasi, dan suku bunga di bulan dan tahun mendatang.

“Sinyal resesi waspada merah,” kata Gundlach memberi kesimpulan.

Investor veteran memprediksi dalam tweet lain bahwa Fed akan memangkas suku bunga secara signifikan dalam waktu dekat.

The Fed telah menaikkan suku bunga dari hampir nol ke level tertinggi sejak 2007 selama 12 bulan terakhir, sebagai tanggapan terhadap inflasi yang mencapai level tertinggi 40 tahun.

Bank Sentral AS bertaruh bahwa suku bunga yang lebih tinggi akan membuat pinjaman menjadi lebih mahal dan mendorong penghematan atas pengeluaran, sehingga mendinginkan pertumbuhan harga.

Namun, petinggi The Fed juga menurunkan harga aset dan meredam permintaan, meningkatkan risiko ambruknya pasar dan penurunan ekonomi.

Pada bulan Oktober, Gross memperingatkan terhadap tingkat kenaikan menjadi 4,5 persen atau lebih tinggi.

Gross khawatir hal itu akan menghambat pinjaman dan membanjiri ekonomi AS yang terlilit utang, terutama ketika sudah menghadapi hambatan pertumbuhan termasuk perang Rusia-Ukraina dan krisis energi Eropa.

Sementara itu, Gundlach pekan lalu memperkirakan gejolak di industri perbankan akan memicu resesi dalam empat bulan ke depan.

Gundlach juga menyatakan pada bulan Februari bahwa saham cenderung berkinerja buruk untuk sementara waktu, karena suku bunga yang lebih tinggi menjadi penghambat valuasi perusahaan.

Bitcoin dan Kripto Lain Diuntungkan?

Hubungan antara suku bunga Federal Reserve (Fed) dan harga Bitcoin (BTC) sangat kompleks dan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Secara umum, ketika The Fed memangkas suku bunga, hal itu dapat membuat uang pinjaman lebih murah, yang dapat merangsang aktivitas ekonomi dan mendorong investor untuk mencari pengembalian yang lebih tinggi dalam aset berisiko seperti saham dan mata uang kripto. Sehingga, peningkatan permintaan ini berpotensi menaikkan harga BTC.

Namun, penting untuk diperhatikan bahwa hubungan antara suku bunga dan BTC tidak selalu dapat diprediksi atau konsisten.

Faktor lain, seperti peristiwa geopolitik, perubahan sentimen pasar, dan perkembangan regulasi, juga dapat memengaruhi harga BTC.

Penting untuk diperhatikan bahwa banyak faktor yang dapat memengaruhi harga BTC, termasuk kondisi ekonomi global, perubahan peraturan, dan sentimen investor.

Oleh karena itu, meskipun penurunan suku bunga oleh Federal Reserve berpotensi berkontribusi terhadap kenaikan harga BTC, itu bukan satu-satunya faktor penentu, dan dampak sebenarnya terhadap harga BTC dapat bervariasi.

Singkatnya, meskipun penurunan suku bunga oleh Fed berpotensi menyebabkan kenaikan harga BTC, itu hanyalah salah satu dari banyak faktor yang dapat memengaruhi harganya, dan hubungan antara keduanya rumit dan sering dapat berubah. [ab]

Terkini

Warta Korporat

Terkait