Organisasi Terra LUNA Mengakui Menjual 80.394 Bitcoin Pada 8 Mei 2022

Inilah informasi yang lama dinantikan publik dari LFG, organisasi Terra LUNA mengakui sudah menjual sebanyak lebih dari 80 ribu BTC pada 8 Mei 2022, ketika UST mulai tak stabil dan harga LUNA mulai bergerak ambrol menuju nol.

“Pada Sabtu, 7 Mei 2022, Luna Foundation Guard (LFG) masih memegang beberapa aset berikut ini,” sebut LFG di Twitter.

Tertera ada 80.392 BTC, 39.914 BNB, 26.281.671 USDT, 23.555. 590 USDC, 1.973.554 AVAX, 697.344 UST dan 1.691.261 LUNA.

Organisasi Terra LUNA Mengakui

Di bagian lain di thread Twitter itu, LFG memastikan bahwa sebagian besar aset itu dijual pada 8 Mei 2022, ketika UST tak lagi 1 banding 1 terhadap dolar AS. Alhasil, lebih dari 80 ribu BTC terpaksa dijual, ditukar menjadi UST. Sekarang LFG punya cadangan Bitcoin sebanyak 313 BTC, dengan hampir 100 persen “sudah berpindah tangan”.

Berikut daftar lengkap cadangan aset LFG setelah penjualan itu: 313 BTC, 39.914 BNB, 1.973.554 AVAX, 1.847.079.725 UST, 222.713.007 LUNA (dari 221.021.746 yang di-stake di beberapa validator di blockchain Terra).

LFG Transfer Bitcoin Ke Gemini dan Binance

Sebelumnya, lembaga peneliti Elliptic memastikan, bahwa LFG sudah mengirimkan Bitcoin mereka ke Gemini dan Binance. Namun ketika itu, peneliti belum bisa memastikan, Bitcoin itu apakah sudah dijual atau tidak.

“Antara Januari dan Mei 2022, ada sekitar 80.394 BTC senilai US$3,5 miliar pada saat itu, dibeli oleh LFG,” sebut Dr Tom Robinson Peneliti Elliptic.

Ia melanjutkan, ketika nilai UST mulai turun pada 9 Mei 2022, LFG mengumumkan bahwa mereka akan mulai membuang cadangan Bitcoin-nya itu dan membeli UST.

Inilah langkah pertama untuk mencoba mempertahankan pasak UST agar tetap 1 banding 1 terhadap dolar AS.

“Selama hari beberapa hari berikutnya, Bitcoin LFG itu justru dikosongkan. Saldonya kini nol. Nah, karena nilai stablecoin UST terus merosot, publik bertanya tentang nasib cadangan bitcoin LFG itu, dan apakah itu benar-benar digunakan untuk mendukung nilai stablecoin UST. Di sini kami punya jawabannya, setidaknya soal ke mana aliran dana BTC itu,” sebut Tom.

Ada Binance di Pendirian Awal Terra

Kabar menarik sebelumnya adalah Binance dianggap “berdusta” soal keterlibatan investasi mereka di awal-awal Terra didirikan pada tahun 2018.

Larry Cermak, Wakil Presiden Riset kanal berita The Block Crypto, membagikan dokumen yang menyatakan bursa kripto Binance berinvestasi US$300 juta setara Rp4,3 triliun di Terra (LUNA).

Dokumen tersebut diunggah sebagai tanggapan terhadap tuduhan bahwa Cermak berbohong soal klaim sebelumnya yang menduga Binance adalah investor besar bagi Terra.

CEO Binance, Changpeng Zhao yang akrab disapa CZ, membantah rumor yang mengatakan Binance berinvestasi besar di Terra. Berdasarkan berita yang beredar, ada kemungkinan investasi senilai US$300 juta tersebut tidak jadi dilaksanakan.

Cermak membagikan dokumen itu melalui Twitter dan menyatakan Binance serta pemodal ventura Jump Crypto masing-masing berinvestasi sebesar US$300 juta ke proyek Terra.

Awal Baru dari LUNA?

Dengan kabar LFG dan Terra LUNA menjual aset termasuk Bitcoin mereka ini, jelaslah sudah bahwa ada informasi yang benar-benar dihambat oleh LFG soal transparansi aset merek kepada hodler, yang turut menciptakan kepanikan aksi jual beberapa hari terakhir.

Hingga artikel ini ditulis, harga LUNA dan UST, masing-masing masih diperdagangkan merah, yakni setara Rp2,75 (turun 25,68% persen dalam 24 jam) dan UST setara Rp1.722 (jauh dari setara 1 dolar). [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait