Pandemi COVID-19 Dorong Cepat Central Bank Digital Currency (CBDC)

Pandemi COVID-10 turut mendorong cepatnya perkembangan aset kripto/digital asset di seluruh dunia, termasuk Central Bank Digital Currency (CBDC).

OLEH: Mario Bernardi
Partner di Bullwhales.com

Beberapa hari lalu, pemerintah Tiongkok mengumumkan akan melakukan penerapan program Digital Currency Electronic Payment atau biasa disingkat DCEP, yang telah mereka siapkan sejak beberapa tahun silam, dengan Shenzhen sebagai kota yang ditunjuk untuk maju dengan pilot project ini.

Secara keseluruhan, dengan hanya adanya dua pemain besar di Alipay dan Wechat di ekosistem pembayaran digital di Tiongkok, ada besar kemungkinan kalau DCEP ini akan meraup banyak dari market share kedua pemain yang telah lama beredar tersebut.

Berikut terlampir volume transaksi yang diraup oleh Alipay melalui platform digital dibandingkan dengan Paypal selama beberapa tahun terakhir, sesuai yang dilansir dari The Economist.

Seperti yang dapat dilihat di grafik perbandingan tersebut, Alipay jauh mengalahkan PayPal dalam hal volume transaksi sejak 2014 hingga kini. Dan tren perbadingan ini akan menjadi jauh lebih drastis apabila kita menambahkan volume transaksi yang dimiliki oleh Wechat, yang dapat dikatakan sama besarnya dengan Alipay dalam hal pengguna dan jumlah transaksi.

Meskipun demikian, DCEP memiliki keunggulan yang sangat strategis, yakni kerjasama dengan berbagai perusahaan terbesar di Tiongkok dan juga status proyek ini yang secara resmi digarap oleh pemerintah Tiongkok.

Dengan adanya integrasi dengan Meituan dan Didi Chuxing sesuai yang dikutip melalui Bloomberg, fitur-fitur endemik yang dimiliki oleh Alipay dan Wechat dapat juga dimiliki oleh DCEP ini, membuatnya semakin menarik bagi masyarakat luas untuk melakukan pengunaan dalam aktivitas sehari-hari.

Blockchain Bisa Tambah PDB Dunia Hingga US$1,76 Triliun

Sementara itu, tidak jauh dari pengumuman DCEP yang menjadi pembicaraan luas di dunia aset digital, beberapa hari lalu Bank of International Settlements (BIS) juga telah mengumumkan bahwa mereka sedang melakukan beberapa diskusi mendalam dan telah merilis laporan yang mendalam mengenai nilai-nilai fundamental  yang ingin digapai dengan adanya inovasi CBDC, dengan intensi mendorong inovasi tersebut untuk dilakukan implementasi secara massal.

Bank Sentral Wajib Simak Prinsip Dasar Mata Uang Digital Ini

Laporan ini dilakukan dengan adanya kolaborasi dari berbagai institusi keuangan terbesar di dunia yang, di antaranya adalah Bank of England, Swiss National Bank, European Central Bank, Bank of Japan dan juga Federal Reserves yang berbasis di Amerika Serikat. Beberapa inti penting yang cukup menarik untuk didiskusikan lebih dalam adalah sebagai berikut.

Pertama, seluruh pihak yang tertera di laporan ini setuju bahwa dengan kemajuan teknologi yang begitu pesat bahkan sebelum adanya pandemi COVID-19, pembayaran melalui medium digital telah menjamur dan menjadi begitu besar dalam hal volume transaksi dan jumlah pengguna. Maka dari itu mereka ingin berpartisipasi secara aktif dalam pengawasan dan pertumbuhan mata uang digital tersebut.

Kedua, bank-bank sentral yang ikut dalam diskusi ini juga mengakui bahwa dengan adanya pengedaran CBDC ke masyarakat luas, mereka tidak boleh membiarkan sistem pembayaran yang telah digunakan sebelumnya (contohnya seperti uang kartal dan giral) terabaikan, oleh karena ramifikasi yang dapat disebabkan oleh pengabaian tersebut.

Maka dari itu, mereka percaya bahwa CBDC harus tidak hanya dapat melakukan simbiosis dengan jenis uang lainnya yang telah lama beredar di masyarakat luas, tetapi juga menjadi ujung tombak dalam hal efisiensi dan inovasi.

Ketiga, potensi dari kolaborasi yang dilakukan oleh institusi keuangan ini dapat diartikan bahwa cakupan yang dapat digapai oleh proyek CBDC ini sangatlah masif, dan akan melibatkan eksperimen dan knowledge-sharing dari berbagai pihak yang terlibat.

Riset dan perkembangan dari CBDC ini juga akan memiliki implikasi signifikan terhadap pembayaran antar negara yang akan diimplementasikan sebagai bagian dalam roadmap G20.

G20: Mata Uang Kripto Bukanlah Ancaman

Secara keseluruhan, perubahan pandangan yang terjadi dalam kurun waktu relatif cepat oleh regulator dan institusi keuangan terhadap mata uang digital menjadi salah satu perkembangan yang sangat positif di tahun 2020 ini.

Selama adanya supervisi dan monitor dari regulator terhadap perkembangan ekosistem aset digital, dapat dikatakan bahwa masa depan bagi viabilitas aset digital untuk adopsi massal akan terus semakin meningkat dan dibawa menuju arah yang lebih baik. [red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait