Pemasaran dan Bisnis di Metaverse, Seperti Apa?

Setelah orang-orang mulai takjub dengan mendengar kegunaan dan inovasi yang dihadirkan oleh blockchain, kini mereka akan terkejutkan dengan betapa menariknya metaverse yang digadang akan mengawali era internet 3.0 (web3).

Era Baru, Era Metaverse 

Meskipun konsep dunia virtual sudah ada sejak lama, namun yang kali ini akan berbeda karena akan lebih bergandengan tangan dengan teknologi blockchain dan bahkan aset kripto.

Terdesentralisasi untuk menjaga keamanan data pribadi pengguna, metaverse yang baru ini diperkirakan akan berubah menjadi ladang bisnis dan periklanan yang besar. Jauh lebih besar dari apa yang tersaji di internet saat ini melaui laman pencarian dan juga sosial media.

Metaverse juga kemungkinan besar akan berjalan bersama dengan token non-fungible (NFT) untuk mewakili aset dunia virtual, begitupun untuk status kepemilikkannya.

Dengan NFT, apa yang Anda beli di dunia virtual akan benar-benar menjadi milik Anda. Tidak dapat diklaim oleh orang lain secara sembarangan.

Selain itu, aset digital yang dimiliki pun akan benar-benar memiliki nilai dunia nyata dalam hitungan uang fiat. Dapat diperjualbelikan dan disimpan, ini sangat menarik sebagai sebuah kepemilikan, bahkan koleksi digital.

Bahkan, menurut raksasa keuangan Morgan Stanley, NFT berpotensi menjadi pasar senilai US$56 milyar pada tahun 2030. Kurang dari sepuluh tahun lagi.

Pemasaran dan Bisnis di Dunia Virtual 

Karena kemungkinan besar ini akan menjadi bagian dari kehidupan manusia, bentuk pemasaran dan bisnis di sektor ini pun sudah mulai banyak diperbincangkan. Beberapa di antaranya pun sudah dapat dilakukan meski ini belum benar-benar hadir secara lengkap, dilansir dari Neil Patel.

Realitas Virtual

Dengan menggunakan realitas virtual, pebisnis dapat lebih mendekatkan pelanggan dengan produk yang ditawarkan. Bahkan, merasakan lebih detail secara visual.

Alih-alih menggunakan review seperti di beberapa marketplace, realitas virtual akan memberikan pengalaman tersendiri bagi pelanggan. Ini tentu dapat meningkatkan angka penjualan jika dirasa benar-benar disukai.

Augmented Reality

Dengan tambahan alat augmented reality (AR), pelanggan akan lebih dapat berinteraksi dengan produk yang ingin mereka lihat.

Ini memungkinkan pelanggan untuk mencoba produk pakaian terbaru, atau bahkan test drive mobil hanya dari rumah saja.

Informasi yang lebih lengkap dan mendalam dapat diakses dengan mudah oleh pelanggan. Cara baru untuk tetap terasa dekat meski jarak memisahkan.

Membangun Merek

Bertumbuhnya metaverse tentu akan diiringi pertumbuhan pengguna. Ini akan menjadi peluang untuk membangun merek (branding) dan juga periklanan.

Papan pesan virtual dan merchandise digital adalah salah satu hal yang dapat dipikirkan untuk dilakukan layaknya di dunia nyata.

Menyentuh langsung ke avatar pengguna, merek akan memiliki nilai lebih bagi pengguna karena semua itu adalah hal alami yang dapat dirasakan semua orang.

Popup Virtual

Layaknya sembulan (popup) yang biasa ditemui di berbagai situs dan blog, popup virtual juga dimungkinkan hadir di dunia digital.

Tidak muncul begitu ramai, popup akan muncul di lokasi tertentu untuk menjaring lebih banyak pengguna untuk membaca iklan, bahkan langsung melakukan pembelian.

Kelas Virtual

Kebutuhan akan suatu keahlian khusus di dunia yang serba teknologi dan cepat ini menuntut seseorang untuk memiliki keahlian tertentu untuk menunjang pekerjaan.

Dengan metaverse, para ahli dapat membuka kelas keahlian khusus secara virtual untuk menjangkau lebih banyak orang tanpa tersekat jarak. Ini adalah salah satu bentuk bisnis pendidikan yang patut dicoba karena prospeknya besar.

Pada akhirnya, bentuk metaverse yang disajikan akan menentukan strategi bisnis dan pemasaran mana yang cocok untuk digunakan. Semua akan menyesuaikan dengan sendirinya. [st]

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait