Pendiri Cardano (ADA) Ingin Ajak Elon Musk, Buat Apa?

Diam-diam, Charles Hoskinson yang merupakan Pendiri Cardano (ADA) ingin mengajak Elon Musk untuk bekerjasama. Ada apa? Efek niatan Elon membeli perusahaan Twitter?

Niatan Hoskinson itu adalah mengajak Elon untuk membuat media sosial alternatif seperti Twitter, tetapi menggunakan blockchain Cardano, alias menjadi decentralized social media.

Walaupun produk itu masih berupa konsep di pikiran Hoskinson, ia berharap itu bisa terwujud, jika memang niatan Musk untuk membeli Twitter 100 persen akhirnya tak diterima.

Pendiri Cardano Colek Elon

“Elon, jika Twitter menolak tawaranmu, hubungi saya. Kita akan membuat versi decentralized-nya,” kata Hoskinson di Twitter, Jumat (15/4/2022)

 

Cuitan Hoskinson langsung disambut miring. Douglas Horn, Kepala Arsitek Blockchain Telos, dengan bercanda mengatakan, mungkin proyek media sosial seperti itu akan terwujud pada tahun 2035.

Pengguna Twitter lainnya mengumpat, bahwa media sosial impian itu, hanya akan dapat mengirim 10 pesan per menit, karena teknologi Cardano masih terbatas.

Beberapa hari yang lalu Elon Musk lewat Tesla, memang menawarka duit setara Rp588 triliun untuk membeli saham Twitter sebanyak 100 persen. Itu artinya Musk ingin memiliki Twitter sepenuhnya, setelah punya 9,2 persen saham di sana dan ingin menjadikan Twitter sebagai perusahaan privat, bukan sebagai perusahaan publik seperti saat ini. Keputusan Elon itu meluncur, setelah dewan direksi Twitter menolak Elon masuk di jajaran anggota dewan direksi. Salah seorang di dewan itu adalah Pangeran Saudi Alwaleed bin Talal Al Saud.

Perkembangan Cardano Terkini

Blockchain Cardano memang terkenal dengan prinsip “pelan tapi pasti”. Diluncurkan resmi pada tahun 2017, baru tahun lalu mereka punya fitur smart contract yang bisa mendukung penerbitan token dan NFT secara lebih baik. Kripto ADA juga terus mampu bertahan di 10 besar versi Coinmarketcap.com, sebagai cerminan kokohnya ekosistem.

Lewat fitur yang disebut-sebut setara dengan Ethereum itu, diharapkan bisa mendongkrak use case kripto ADA, khususnya di ranah metaverse.

Dampaknya memang sangat positif, setidaknya tercermin dari Total Value Locked (TVL) di sejumlah DeFi yang menggunakan Cardano. Nilainya sempat mencapai US$300 juta pada akhir Maret 2022 lalu.

DeFi berbasis Cardano memang masih sangat sedikit dibandingkan berbasis Ethereum, walaupun secara nilai ekonomi, biaya transaksi ADA jauh lebih murah.

Bahkan metaverse Pavia digadang-gadang bisa jadi pesaing pemain lama, yakni Decentraland, setelah masuknya Snoop Dogg yang sudah menerbitkan NFT menggunakan Cardano. [ps]

Terkini

Warta Korporat

Terkait