Memasuki bulan September, harga Bitcoin (BTC) tampaknya dapat melanjutkan penurunan, berdasarkan pergerakan harga di masa lalu.
Secara historis, September menjadi bulan dengan kinerja terburuk bagi kripto utama ini sejak tahun 2013. Di bulan ini, harga BTC lebih sering mengalami kemerosotan di setiap tahunnya.
Harga Bitcoin di Bulan SeptemberÂ
Berdasarkan laporan CryptoSlate, bulan September juga menjadi bulan yang kurang menyenangkan untuk pasar saham AS, di mana indeks S&P500 juga sering kali merosot di bulan ini sejak 94 tahun silam.
Karena adanya relasi antara pasar saham dan pasar kripto sejak pandemi, tentu saja ada sinyal untuk mewaspadai penurunan lebih lanjut di bulan ini. Sehingga, bottom yang ada saat ini perlu diwaspadai bukan menjadi titik terendah.
Meski begitu, di tahun 2013 dan 2021, harga BTC tidak merosot di bulan September. Sehingga, tetap ada peluang untuk penurunan tidak terjadi, namun berhati-hati adalah keharusan.
Faktor Utama untuk Pemulihan Harga BTC
Di sisi lain, jika investor mengharapkan pemulihan harga, tentu ada faktor-faktor utama yang harus diperhatikan agar tidak terkecoh pergerakan teknikal yang masih dalam kondisi bearish.
Berdasarkan laporan Cointelegraph, faktor-faktor utama yang perlu diperhatikan adalah pergerakan pasar saham, sinergi perusahaan energi besar dan adopsi Lightning Network.
Relasi antara pergerakan pasar saham dengan pasar kripto dalam beberapa tahun terakhir menjadi kian kental karena sentimen investor mulai sama sejak pandemi melanda.
Saat indeks saham AS bergerak turun, pasar kripto juga bergerak seirama, sehingga sentimen yang mempengaruhi investor saham dapat berdampak serupa dengan investor pasar kripto.
Apa yang paling disorot untuk menggerakan pasar saham adalah kebijakan bank sentral AS dalam mengatur tingkat suku bunga guna melawan inflasi.
Dan untuk sinergi perusahaan energi besar, pengamat melihat adanya peluang pertumbuhan besar dalam jangka panjang saat perusahaan energi besar seperti minyak dan gas, akan menjalankan penambangan Bitcoin mereka sendiri.
Terlebih, mereka dapat memanfaatkan limbah minyak dan gas mereka untuk penambangan yang lebih hemat energi, bahkan nol-emisi.
Terakhir, adopsi Lightning Network yang lebih besar adalah jawaban untuk penggunaan BTC sebagai media transaksi global karena kemampuannya untuk menekan biaya gas dan meningkatkan kecepatan transaksi.
Menurut Joe Burnett, Analis dari Blockware Solutions, persaingan jaringan kian ketat seiring tahun, sehingga efisiensi perlu diterapkan untuk jaringan Bitcoin agar dapat bersaing dan tetap unggul. Ini akan menjadi sisi fundamental yang bagus untuk harga BTC dalam jangka panjang. [st]
Disclaimer: Seluruh konten yang diterbitkan di Blockchainmedia.id, baik berupa artikel berita, analisis, opini, wawancara, liputan khusus, artikel berbayar (paid content), maupun artikel bersponsor (sponsored content), disediakan semata-mata untuk tujuan informasi dan edukasi publik mengenai teknologi blockchain, aset kripto, dan sektor terkait. Meskipun kami berupaya memastikan akurasi dan relevansi setiap konten, kami tidak memberikan jaminan atas kelengkapan, ketepatan waktu, atau keandalan data dan pendapat yang dimuat. Konten bersifat informatif dan tidak dapat dianggap sebagai nasihat investasi, rekomendasi perdagangan, atau saran hukum dalam bentuk apa pun. Setiap keputusan finansial yang diambil berdasarkan informasi dari situs ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pembaca. Blockchainmedia.id tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung, kehilangan data, atau kerusakan lain yang timbul akibat penggunaan informasi di situs ini. Pembaca sangat disarankan untuk melakukan verifikasi mandiri, riset tambahan, dan berkonsultasi dengan penasihat keuangan profesional sebelum mengambil keputusan yang melibatkan risiko keuangan.