Peretasan Twitter: Bitcoin cs Lebih Mudah Dilacak daripada Uang Biasa

Diringkusnya Graham Clark pelaku peretas Twitter, yang menayangkan giveaway palsu Bitcoin di akun tokoh ternama, menggemakan wacana bahwa transaksi aset kripto lebih mudah dilacak daripada di sistem uang biasa (fiat money).

Lana Schwartzmann Chief Compliance Officer Paxful, mengatakan betapa berbedanya aset kripto dengan sistem uang tradisional.

“Di sistem uang tradisional akan sangat sulit menyelesaikan masalah serupa terhadap Twitter,” jelas Lana, mengacu pada Bitcoin yang diperoleh oleh pelaku peretasan.

Terkait itu, Jeff Horowitz setuju bahwa ada pergeseran besar, bahwa aset kripto sudah terpadu dengan langkah penegakan hukum di banyak negara.

Maksud Jeff adalah sejumlah pemain industri aset kripto, misalnya bursa bermitra dengan pemerintah agar transaksi Bitcoin lebih mudah dilacak, yang terkait dengan tindak kejahatan.

Perusahaan Chainalysis asal Amerika Serikat (AS) misalnya membantu pemerintah AS melacak Bitcoin yang diperoleh peretas Twitter.

“Ada lebih dari satu miliar dolar yang masuk ke blockchain Bitcoin setiap minggu. Jadi ini (perolehan Bitcoin oleh Clark-Red) masih sangat kecil nilainya,” kata Jonathan Levin, salah seorang Pendiri Chainalysis.

Dalam berita sebelumnya, Jaksa Penuntut Umum di Florida pada Sabtu lalu menuding Graham Clark mendapatkan sekitar 300 Bitcoin (Rp49 miliar) dari hasil penayangan giveaway Bitcoin di Twitter itu.

Terkait kemitraan pelaku industri aset kripto dengan lembaga penegak hukum, yang paling menonjol adalah kerjasama Binance dengan perusahaan CipherTrace asal AS yang pernah didanai oleh DARPA (lembaga penting yang dulu mendanai lahirnya Internet-Red) dan Departemen Keamanan Dalam Negeri AS.

Kabar terbaru adalah CipherTrace mendapatkan kontrak kerja dengan SEC AS yang bertugas mengawasi perdagangan sekuritas di Negeri Paman Sam itu. SEC juga selalu berurusan dengan skema investasi yang terkait dengan aset kripto.

“CipherTrace adalah satu-satunya perusahaan yang dapat secara wajar memenuhi persyaratan SEC sesuai dengan peraturan yang ada. Produk CipherTrace adalah satu-satunya perusahaan forensik blockchain yang dikenal memiliki sejumlah instrumen yang dapat mendukung koin Binance (BNB) dan semua token di jaringan Binance (Binance Chain-Red),” sebut SEC terkait kontrak itu. [Cointelegraph/red]

Terkini

Warta Korporat

Terkait