Rasio Pembelian Bitcoin Naik Tajam, Tanda-Tanda Apa Ini?

Pasar Bitcoin kembali mencuri perhatian setelah indikator khusus di bursa Binance menunjukkan lonjakan tajam dalam aktivitas beli pasar.

Rasio Taker Buy/Sell melonjak ke angka 1,142, angka tertinggi dalam periode pengamatan terbaru. Apa artinya? Sederhananya, pembeli lebih ngebet untuk masuk pasar dibandingkan penjual yang ingin keluar.

bitcoin

Alih-alih menunggu harga turun, investor langsung mengeksekusi pembelian dengan harga yang tersedia saat itu juga. Kalau diibaratkan, ini seperti antrean panjang di toko elektronik saat diskon besar-besaran, dan semua orang justru rebutan beli, bukan jual.

Data ini dibagikan oleh analis on-chain Amr Taha, yang mengamati perilaku pelaku pasar dalam menghadapi pergerakan harga Bitcoin terbaru. Menurutnya, lonjakan rasio ini memperlihatkan peningkatan minat beli yang agresif, terutama dari para trader yang tidak sabar menunggu harga ideal.

“Lonjakan hijau di ujung kanan grafik mencerminkan aliran masuk pesanan beli yang agresif,” ujar Amr Taha.

Ia pun menambahkan bahwa kondisi ini biasanya mencerminkan suasana pasar yang sedang optimistis.

Whale Bitcoin Pindahkan Dana, Apakah Ini Tanda Kepercayaan?

Namun cerita tidak berhenti di sana. Sinyal lain datang dari arah yang tidak kalah menarik, yakni pergerakan whale. Platform pemantau transaksi besar menunjukkan bahwa sekitar US$200 juta dalam bentuk Bitcoin ditarik dari bursa tersentralisasi. Hal ini terjadi nyaris bersamaan dengan saat BTC melampaui angka US$96.000.

Fenomena ini penting untuk dicermati. Dalam dunia kripto, ketika para pemilik besar atau ‘whale’ memindahkan koin mereka dari bursa ke dompet pribadi, itu biasanya berarti mereka tidak berencana menjual dalam waktu dekat.

Dalam konteks ini, pergerakan tersebut bisa diartikan sebagai langkah akumulasi atau persiapan untuk menyimpan aset dalam jangka panjang. Bisa saja mereka menunggu momen berikutnya untuk menjual di harga yang lebih tinggi, atau bahkan percaya bahwa kita belum melihat puncak dari reli ini.

Di sisi lain, aksi whale ini terjadi saat pasar sedang dalam kondisi penuh semangat. Dengan pembeli ritel membanjiri pasar dan whale memilih menyimpan, peta kekuatan pembeli dan penjual terasa condong ke satu arah.

Ini mengingatkan kita pada kondisi pasar sebelum terjadinya lonjakan besar pada tahun-tahun sebelumnya, walaupun tentu tidak ada jaminan bahwa pola yang sama akan terulang.

Pembelian Agresif Tanda Harga Dikejar, Bukan Ditunggu

Jika biasanya investor akan menunggu harga menyentuh titik support sebelum membeli, data kali ini menunjukkan sebaliknya. Para pelaku pasar tampaknya tidak ingin ketinggalan momentum, bahkan rela membeli di harga yang lebih tinggi dari rata-rata.

Perilaku ini memperlihatkan ketakutan akan kehilangan kesempatan atau yang biasa dikenal dengan istilah FOMO (Fear of Missing Out).

Lebih lanjut lagi, rasio Taker Buy/Sell yang berada di atas angka 1 mencerminkan pasar yang didorong oleh permintaan aktif. Ini bukan sekadar aktivitas teknikal biasa, tapi menunjukkan psikologi pasar yang sedang bergeser.

Orang-orang tidak sedang mencari diskon, mereka justru kejar-kejaran beli. Kondisi seperti ini sering kali menjadi awal dari pergerakan harga yang lebih liar, baik ke atas, maupun sebaliknya jika antusiasme itu tak diikuti oleh arus modal baru.

Dari gabungan dua data utama ini, rasio pembelian pasar yang melonjak dan arus keluar whale senilai ratusan juta dolar AS, terlihat bahwa pasar sedang memasuki fase penting.

Tentu ini bukan sinyal mutlak bahwa harga akan terus naik, namun jika dianalogikan seperti ombak laut, saat arus pasang dan angin bergerak seirama, kapal yang tepat bisa melaju sangat cepat.

Namun demikian, perlu diingat bahwa pasar kripto tidak pernah sepenuhnya bisa diprediksi. Perilaku investor bisa berubah secepat tweet dari tokoh ternama atau rilis data ekonomi dari AS.

Jadi, meskipun saat ini semua sinyal terlihat bullish, kewaspadaan tetap harus dijaga. Apalagi dalam dunia kripto, satu hari bisa terasa seperti satu minggu di pasar saham tradisional. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait