Ray Dalio: Bitcoin Menarik Selain Emas

Ray Dalio, investor milyarder yang dikenal kurang menyukai Bitcoin, baru-baru ini bersikap lebih terbuka terhadap aset kripto nomor satu tersebut.

Dalam sesi ask me anything di Reddit, pendiri hedge fund Bridgewater Associates itu ditanya apakah Bitcoin adalah jawaban untuk ketidaksetaraan ekonomi yang disebabkan sistem moneter Amerika Serikat.

Si Kembar Winklevoss: Bitcoin Akan Kalahkan Emas, US$500 Ribu Per BTC

Alih-alih menjawab langsung pertanyaan itu, Dalio menyoroti langkah apa yang bisa dilakukan investor individu untuk melindungi keuangan mereka dan juga tetap mengikuti investor besar seperti dirinya. Caranya adalah membeli Bitcoin sedikit.

“Saya pikir Bitcoin dan aset digital lain, selama sepuluh tahun terakhir, telah menjadi aset alternatif yang mirip emas, dengan kesamaan dan perbedaan dengan emas dan alat simpan nilai lain yang pasokannya terbatas dan mobile, tidak seperti properti,” jelas Dalio.

Bitcoin bisa menjadi diversifikasi terhadap emas dan aset simpan nilai lain. Hal utama adalah menyimpan sejumlah aset jenis ini, dengan pasokan terbatas, mobile, dan alat simpan nilai, termasuk saham, dalam portofolio dan diversifikasi. Banyak orang tidak melakukannya, tambah Dalio.

Bulan lalu, Dalio berpendapat Bitcoin bukanlah alat simpan nilai baik karena sangat volatil dan bisa saja dilarang oleh pemerintah. Tetapi, ia juga mengakui ia mungkin tidak sepenuhnya memahami Bitcoin, sehingga ia menerima masukan tambahan.

Pendapat Dalio teranyar tersebut mengakui kegunaan Bitcoin sebagai perlindungan terhadap inflasi.

Miliuner AS, Ray Dalio: Pemerintah Bisa Saja Melarang Bitcoin

Kendati demikian, ia masih lebih mirip milyarder Steve Forbes yang pekan lalu berkata Bitcoin terlalu volatil untuk menjadi alat simpan nilai jangka panjang.

Pemred Forbes: Bitcoin Kelak Menjadi Store-of-Value Seperti Emas

“Terkait Bitcoin relatif terhadap emas, saya lebih suka menyimpan aset yang akan diinginkan bank sentral untuk disimpan dan ditransaksikan,” pungkas Dalio. [decrypt.co/ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait