Setelah Didepak Rekan Sendiri, Pendiri Bitmain Akan Ambil Langkah Hukum

Micree Zhan, salah seorang pendiri Bitman, produsen alat penambang aset kripto Bitcoin mengatakan akan mengambil langkah hukum setelah ia didepak oleh rekan pendiri Bitmain lainnya, Jihan Wu.

Dilansir dari Coindesk, Kamis (7/11/2019), Zhan tak menyangka Jihan Wu yang sudah dianggapnya sebagai saudara sendiri mendepaknya dari Bitmain. Zhan sebelumnya menjabat sebagai Direktur Eksekutif dan Hukum di Bitmain. Ia pun digantikan oleh Jihan Wu yang juga merangkap sebagai Ketua Dewan Direksi Bitmain. Hingga saat ini belum jelas apa alasan Zihan Wu memecat Zhan, temannya sendiri.

Dalam pernyataan resminya di We Chat Rabu (6/11/2019) Wu menilai langkah Zhan sebagai langkah kudeta dan segera mengambil langkah hukum agar bisa kembali ke Bitmain.

“Sebagai orang yang fokus pada teknologi dan produk, tak pernah terlintas di benak saya untuk berpikir dalam sudut pandang hukum dengan adanya kasus ini. Sangat memalukan sebenarnya jikalau saya sebagai pemegang saham terbesar di Bitman harus berada di pengadilan nantinya. Saya merasa ditusuk dari belakang oleh rekan sendiri, orang yang paling saya percaya selayak saudara sendiri, kami berjuang bersama-sama,” tulis Wu.

Pada 29 Oktober 2019 lalu, Coindesk memperoleh salinan surat elektronik yang dikirimkan oleh Jihan Wu yang dikirimkannya kepada sejumlah karyawan Bitmain.

“Saya Jihan Wu, pendiri, ketua, dan direktur eksekutif dan hukum memutuskan untuk memberhentikan Micree Zhan dari semua jabatannya di Bitman. Dan ini berlaku sesegera mungkin. Semua karyawan dilarang untuk mendapatkan arahan dari Zhan ataupun melakukan pertemuan dengan Zhan. Karyawan yang melanggar ini, berisiko diberhentikan,” jelas Wu dalam surat elektronik itu.

Bermarkas di Tiongkok, Bitmain adalah produsen alat penambang aset kripto Bitcoin dan sejumlah aset kripto lainnya. Produk Bitmain termasuk yang terbesar dan ternama di dunia, selain pesaing lainnya dari Tiongkok, yakni Canaan.

Pada tahun lalu Bitman dikabarkan berenca melantai di bursa efek Hong Kong. Namun, belakangan rencana itu terhenti di tengah jalan. [Coindesk/vins]

Terkini

Warta Korporat

Terkait