Suster Katolik Bangun Gereja Berkat Bitcoin

Kehadiran Bitcoin (BTC) diakui mempermudah segala hal dalam pengiriman uang, bahkan pengumpulan donasi, hingga membantu para suster katolik membangun gereja mereka.

Di masa pandemi, Bitcoin dan beberapa aset kripto telah digunakan untuk berbagai aksi mulia seperti donasi bantuan pandemi, donasi rumah sakit dan donasi pembangunan tempat ibadah yang rusak.

Dengan kripto, pengiriman dana bantuan atau donasi dapat berlangsung dengan cepat, minim biaya (murah) dan tepat sasaran.

Bahkan di konflik antara Rusia dan Ukraina, Ukraina telah membuka jalur donasi global, dengan menerima beberapa aset kripto utama untuk membantu mereka memenuhi kebutuhan seperti sandang, pangan, obat-obatan, bahkan persenjataan.

Suster Katolik Mengadopsi Bitcoin 

Berdasarkan laporan Bitcoin Magazine, suster katolik dari gereja Benediktin Maria tengah berupaya membangun peradaban mereka dengan mengadopsi Bitcoin.

Mengikuti aturan St. Benediktus, ordo dari suster katolik tersebut telah membeli, menerima dan menyimpan BTC di cold storage atas nama biara mereka.

Sumber dana gereja Benediktin Maria adalah dari para donatur di seluruh dunia, namun telah menjadikan Bitcoin sebagai “mata uang” ideal mereka dalam menerima sumbangan.

Menjelaskan tentang hubungan para suster dengan Bitcoin, Pastor Matthew Bartulica dari biara mengatakan bahwa semua ini untuk mewarisi tradisi ke generasi mendatang.

“Ini juga memiliki dampak besar pada budaya, karena ini bukan tentang memuaskan keinginan seseorang, tetapi membangun masa depan yang lebih baik. Dunia saat ini tidak menawarkan banyak harapan karena tidak ada yang dihargai, sebagian karena uangnya rusak… Benediktin [Maria] membantu membangun kembali peradaban 1.500 tahun yang lalu dan saya percaya bahwa kehidupan Biara seperti benteng, istilah popular dengan Bitcoiner, yang akan membantu membangun kembali peradaban di abad ke-21,” tambahnya.

Selain itu, pastor lain dari biara, Pastor Bartulica, mengungkapkan adanya referensi dari Dr. Saifedean Ammous, penulis buku “The Bitcoin Standard.”

Dari situ, Pastor Bartulica memperkenalkan pada para suster tentang dompet kripto perangkat keras dan mengajarkan mereka tentang menuju kedaulatan finansial melalui Bitcoin.

Dengan mengadopsi Bitcoin, para suster kini telah mampu membangun gereja dalam nuansa abad pertengahan yang indah, seperti adanya mural lukisan tangan, marmer italia, kubah di langit-langit dan sebagainya.

“Sumbangan ini [dengan BTC] memungkinkan Benediktin untuk membangun gereja selama berabad-abad tanpa beban pembiayaan utang,” ujar Kepala Biara muda, Bunda Abbess Cecilia. [st]

 

 

Terkini

Warta Korporat

Terkait