Temasek Akui Investasi Mereka di FTX Mendekati Nol

Temasek merupakan salah satu perusahaan yang melepaskan keterkaitannya dengan FTX, mengingat FTX telah bangkrut dan ini membuat berbagai perusahaan mengambil langkah yang diperlukan untuk tidak terikat lagi dengan crypto exchange tersebut.

Sedangkan perusahaan yang masih memiliki keterikatan seperti Huobi sedang mencari cara untuk menarik asetnya yang tersisa dari FTX.

Temasek di FTX: Tidak Sebanding dengan Masalahnya

Namun, beberapa investor besar mengambil keputusan dengan menilai investasinya sebagai kerugian, terlepas bagaimana hasil penyelidikan dari pemerintah AS.

Temasek yang didirikan pada 1974 merupakan perusahaan swasta yang pemegang saham tunggalnya adalah Kementerian Keuangan Singapura yang mewakili pemerintah negara pulau itu.

Tujuan Temasek adalah mengelola investasi pemerintah di berbagai industri, sehingga Menteri Keuangan bisa fokus pada masalah penting seperti membuat peraturan dan pengumpulan pajak.

Temasek mengumumkan bahwa mereka akan melakukan penghapus bukuan investasinya terhadap FTX dan FTX US.

Berdasarkan pernyataan tersebut, Temasek masuk ke FTX berdasarkan nilai dari teknologi blockchain dan mengklarifikasi bahwa investasi mereka ke FTX untuk teknologi blockchain dan bukan ke cryptocurrency.

Namun, perusahaan ini mengakui bahwa proses audit yang ketat sekalipun tidak cukup untuk mengetahui kesalahan manajemen dari perusahaan yang mereka ingin investasikan.

“Kamu menyadari bahwa proses uji kelayakan dan mengurangi risiko tertentu, tapi ini tidak menghilangkan semua risiko yang ada,” ujar juru bicara Temasek, dikutip dari Cryptopotato.

Mereka juga menyebutkan, terdapat laporan penyalahgunaan dana pengguna oleh FTX. Jika ini benar terjadi, maka FTX melakukan kesalahan serius bahkan penipuan dan ini sedang diselidiki pihak terkait.

Masalah Etika Dipertaruhkan

Karena posisi Temasek yang unik sebagai perusahaan swasta yang mewakili kepentingan pemerintah Singapura, Temasek tentu memiliki standar etika yang tinggi.

Hasilnya, Temasek mengambil keputusan untuk melakukan penghapusan bukuan investasinya (write down) di FTX dan FTX US untuk mengurangi potensi risiko terhadap reputasi mereka.

Walaupun write-down tidak seserius dibandingkan write-off, tapi langkah ini cukup ekstrim mengingat hal ini sebaiknya dilakukan jika nilai pasar kripto telah jatuh jauh di bawah jika dibandingkan ketika diperdagangkan.

Sedikit informasi, write-down merupakan penghapus bukuan yang diterapkan pada aset atau instrumen investasi yang nilai totalnya telah berkurang. Sedangkan write-off merupakan proses penghapus bukuan dengan membuat nilai aset tersebut menjadi nol.

Keterkaitan FTX exchange dengan Temasek memang minim. Karena Temasek sendiri menginvestasikan total dananya sekitar US$275 juta di FTX dan FTX US.

Jika dihitung, maka nilai tersebut sekitar 0,09 persen dari total portofolio Temasek.

Angka tersebut hanya mencapai kurang lebih 1 persen dari saham FTX, Temasek tidak memiliki jatah kursi sebagai dewan penasihat.

Namun, sebagai perwakilan tidak resmi pemerintahan Singapura, Temasek telah memutuskan untuk memiliki standar yang sama dengan pemegang kursi dewan penasihat namun menjauhkan dirinya dari FTX itu sendiri. [az]

Terkini

Warta Korporat

Terkait