Tren Musiman Bitcoin: Kuartal Kedua dan Keempat Paling Menguntungkan, Kuartal Ketiga 2025 Mulai Positif

Performa kuartalan Bitcoin (BTC) dari tahun ke tahun mengungkap tren musiman yang cukup mencolok, meskipun pergerakannya tetap penuh volatilitas.

Data historis menunjukkan bahwa kuartal kedua dan kuartal keempat secara konsisten menjadi periode paling menguntungkan dalam siklus harga Bitcoin, sementara kuartal pertama dan kuartal ketiga mencatatkan hasil yang lebih beragam.

Tren Historis Tunjukkan Kuartal Kuat untuk Bitcoin

Berdasarkan penelusuran oleh Blockchainmedia.id terhadap data Coinglass yang diakses pada hari Jumat (4/7/2025), Bitcoin memulai kuartal ketiga tahun ini dengan kenaikan 2,31 persen, menandai awal yang cukup positif meski masih terlalu dini untuk menyimpulkan arah tren kuartalan secara keseluruhan.

Grafik performa kuartalan Bitcoin sejak 2013 hingga kuartal ketiga 2025 (berjalan). Terlihat bahwa kuartal kedua dan keempat secara historis memberikan rata-rata imbal hasil tertinggi, masing-masing 27,11 persen dan 85,42 persen, dengan kuartal ketiga 2025 mencatat kenaikan awal sebesar 2,31 persen per 4 Juli 2025. Sumber: Coinglass.

Kuartal kedua 2025 sebelumnya ditutup dengan pertumbuhan 29,74 persen, sementara kuartal pertama mencatatkan koreksi -11,82 persen. Adapun data untuk kuartal keempat belum tersedia karena belum dimulai.

Secara historis, kuartal kedua dan kuartal keempat merupakan periode yang paling kuat, masing-masing mencatat rata-rata imbal hasil 27,11 persen dan 85,42 persen, serta median 7,57 persen dan 52,31 persen.

BACA JUGA  BTC Kini 'Sangat Murah', Terendah Sejak Crash 2020

Tahun-tahun seperti 2019 dan 2017 menunjukkan betapa kuatnya potensi pertumbuhan pada kedua kuartal tersebut.

Misalnya, kuartal kedua 2019 mencatat lonjakan 159,36 persen, sementara kuartal keempat 2017 melonjak hingga 215,07 persen. Bahkan pada 2013, Bitcoin mencetak return spektakuler di kuartal keempat sebesar 479,59 persen.

Sebaliknya, kuartal pertama dan kuartal ketiga lebih volatil, dengan rata-rata 51,21 persen dan 5,75 persen, tetapi median-nya jauh lebih rendah, yakni -1,46 persen dan 0,96 persen.

Ini menunjukkan bahwa meskipun beberapa tahun memberikan hasil luar biasa seperti kuartal pertama 2021 (103,17 persen) dan kuartal ketiga 2017 (80,41 persen), banyak tahun lainnya justru ditandai oleh penurunan, seperti kuartal pertama 2018 (-49,7 persen) atau kuartal ketiga 2014 (-39,74 persen).

Tahun 2025 mencerminkan dinamika yang khas. Kuartal pertama mencatat penurunan cukup tajam, tetapi berhasil dibalikkan pada kuartal kedua yang positif. Kini, dengan kuartal ketiga baru saja berjalan, tanda-tanda awal menunjukkan potensi lanjutan penguatan.

BACA JUGA  Prediksi Bullish ala Analis Kripto Ternama, DOGE Jadi US$1, XRP Jadi US$5, Bitcoin Jadi Berapa?

Jika tren historis terulang, kuartal ketiga bisa menjadi titik awal untuk reli yang lebih besar, apalagi ini merupakan tahun pasca-halving, yang secara historis cenderung mendorong harga Bitcoin ke puncak baru dalam dua kuartal berikutnya.

Strategi Musiman Jadi Rujukan Investor Kripto Jangka Menengah

Dalam konteks lebih luas, data ini memperkuat keyakinan bahwa strategi investasi berbasis musim dapat menjadi acuan penting di pasar kripto, terutama bagi pelaku pasar yang mengikuti pola jangka menengah.

Dengan kuartal keempat secara konsisten menjadi periode paling kuat, investor bisa saja berpikir mulai menempatkan posisi sejak kuartal ketiga untuk mengantisipasi pergerakan lebih tinggi menjelang akhir tahun.

Meskipun tidak ada jaminan bahwa pola masa lalu akan selalu terulang, data dari lebih dari satu dekade ini memberikan dasar kuat bahwa Bitcoin cenderung menunjukkan performa positif di paruh kedua tahun, terutama ketika didukung oleh kondisi makro yang mendukung, seperti pelonggaran moneter, peningkatan adopsi institusional, atau pertumbuhan ekosistem kripto secara umum.

BACA JUGA  Taproot, Sistem Privasi Baru untuk Bitcoin

Dengan demikian, meskipun kehati-hatian tetap diperlukan, khususnya terkait faktor geopolitik dan ketidakpastian kebijakan suku bunga global, kuartal ketiga tahun 2025 bisa menjadi momen penting yang menentukan arah pasar menuju akhir tahun.

Altcoin pun berpotensi mengikuti jejak Bitcoin, seperti yang kerap terjadi dalam fase lanjutan dari siklus bullish. [st]

Terkini

Warta Korporat

Terkait