Vitalik Buterin: Arus Modal Besar ke Kripto Perlu Waktu

Co-founder Ethereum (ETH) Vitalik Buterin menyampaikan opini sarat kontroversi terkait adopsi kripto. Menurutnya, arus modal besar ke kripto perlu waktu dan sebaiknya ditunda saat ini.

Opini Kripto Vitalik Buterin 

Bitcoin (BTC) dan ETH menderita bear market panjang serta ancaman regulasi yang dapat memukul nilai aset kripto lebih lanjut. Tetapi pekan ini, BTC berhasil memanjat di atas level harga US$20 ribu, sedangkan ETH mampu melesat hampir 25 persen.

Momentum bullish tersebut membuat sejumlah analis memprediksi harga aset kripto dapat meroket ke harga ­all-time high lebih cepat dibanding sebelumnya.

Kendati demikian, opini yang disampaikan Buterin sebagai sosok yang dihormati di komunitas kripto berpotensi menjegal momentum bullish bagi BTC dan ETH.

“Saya pikir kita belum perlu mengejar arus modal besar dengan kecepatan maksimal. Justru saya senang sebagian besar exchange-traded fund (ETF) ditunda,” jelas Buterin, dikutip dari Forbes.com.

Ia menekankan, ekosistem kripto harus matang terlebih dulu sebelum layak mendapat perhatian lebih banyak dari investor tradisional. Buterin mengakui opini tersebut kontroversial.

Dalam beberapa bulan terakhir, pasar aset kripto mencapai sejumlah prestasi terkait investor besar dari kalangan institusi. Blackrock, pengelola aset terbesar di dunia dengan total aset US$10 triliun, bermitra dengan bursa kripto Coinbase untuk menyediakan akses BTC kepada nabasah institusi.

Survei raksasa layanan keuangan Fidelity terhadap lebih dari seribu investor institusi menemukan 75 persen responden berencana membeli aset kripto dalam waktu dekat.

Tahun lalu, peluncuran ETF BTC berjangka pertama di AS membantu mendorong harga aset kripto itu mencapai all-time high hampir US$70 ribu. Harga ETH dan aset kripto besar lain turut melesat.

Tetapi sejak saat itu, beragam permohonan ETF BTC spot telah ditolak oleh regulator AS.

Regulasi aset kripto di AS dan secara global dikhawatirkan dapat mematikan inovasi teknologi. Milyarder kripto dan kepala bursa kripto FTX Sam Bankman-Fried menuai kritik karena telah mengajukan proposal terkait aturan DeFi.

Dalam proposal Aturan Perlindungan Konsumen Komoditas Digital (DCCPA) tersebut, pengguna protokol DeFi akan diwajibkan membagi data identitas pribadi dengan perusahaan dan pemerintah.

Menanggapi hal tersebut, Pendiri Ethereum tersebut berkata regulasi yang membebaskan industri kripto secara internal tetapi menyulitkan industri kripto secara eksternal untuk mencapai masyarakat luas lebih dapat diterima dibanding aturan yang menyulitkan secara internal.

Bankman-Fried mendukung pendapat Buterin dan berkata hal itu dapat diterima akal.

Belum lama ini, kepala FTX tersebut menghimbau agar industri kripto memiliki standar lebih ketat, termasuk perlindungan konsumen, transparansi dan kejelasan. Tetapi himbauan tersebut menuai kritik yang menuduh Bankman-Fried berusaha memonopolisasi industri kripto dan mensensor teknologi. [ed]

Terkini

Warta Korporat

Terkait