Wow! Bitcoin Naik Lagi, Apa Sebab?

Harga Bitcoin naik lagi sebesar 5 persen dalam 24 jam terakhir. Berdasarkan data dari Coinmarketcap, ketika berita ini disusun harga Bitcoin secara global diperdagangkan rata-rata di kisaran US$8.600. Berdasarkan data dari Binance, sebelumnya pada pagi hari ini, pukul 06.53 WIB, Bitcoin sempat menyentuh US$8.720. Apa sebabnya?

Sejumlah analisis memperkirakan kenaikan itu salah satunya disebabkan oleh kebijakan baru dari Binance yang menyebutkan pengguna asal Amerika Serikat tak lagi dapat mengakses platform perdagangan mereka terhitung sejak September tahun ini. Sebagai gantinya, Binance mempersiapkan satu platform khusus untuk pengguna Amerika Serikat dengan menggandeng satu mitra, yakni BAM Trading Services yang berbasis di San Fransisco.

“Membatasi akses Binance terhadap pedagang asal Amerika Serikat mendorong mereka menjual aset kripto mereka atau aset lain di luar kripto, lalu mengalihkannya ke Bitcoin. Sebab Bitcoin dianggap sebagai acuan store of value,” kata Mike McGlone Analis Bloomberg Intelligence hari ini kepada Bloomberg.com.

Alex Kruger, seorang investor kripto tak menampik dugaan tersebut. “Saya pikir itu normal bagi para spekulator aset kripto. Ketika mereka keluar dari aset lain, maka mereka masuk ke Bitcoin. Ini sekadar pilihan,” kata Kruger.

Pandangan serupa datang dari John Spallanzani, Manager di Miller Value Partners. Ia menyebutkan dorongan kuat kepada Bitcoin disebabkan oleh rencana Facebook yang meluncurkan mata uang kriptonya [GlobalCoin-red]. Pendapat itu senada dengan pendapat Max Keiser, investor Bitcoin dan pemandu acara Keiser Report di stasiun televisi Russian Today.

“Saya pikir banyak orang melihat langkah Facebook itu sebagai langkah positif terhadap Facebook sendiri, termasuk aset kripto dan sistem pembayaran secara umum. Sejatinya Bitcoin memang dirancang sebagai mekanisme pembayaran, satu bagian yang sangat penting bagi Internet,” kata Spallanzani.

Selain rencana Facebook yang disebutkan sejumlah media akan mengumumkan soal GlobalCoin pada 18 Juni mendatang, Bakkt disebut akan mengujicoba perdagangan Bitcoin Berjangka pada 22 Juli nanti. Langkah Bakkt itu dianggap sebagai langkah besar, setelah Chicago Merchantiles Exchange (CME) sukses mencetak volume tinggi baru perdagangan Bitcoin Berjangka pada Mei 2019 lalu. Sedangkan pesaingnya, CBOE justru menghentikan produk itu, karena sepi peminat.

Bakkt terfaliasi dengan ICE, perusahaan yang mengendalikan Bursa Efek New York. Bakkt juga memperoleh dana investasi dari Pantera Capital, yang sebelumnya berinvestasi di Coins.ph. Pada Februari 2019, diketahui Go-Jek melalui Go-Pay, membeli saham mayoritas perusahaan rintisan berbasis blockchain Filipina itu. [vins]

Terkini

Warta Korporat

Terkait