XRP Sasar Lebih US$3, Tembus ATH!

XRP menyasar harga lebih dari US$3, alias menembus ATH (all time high),  4 Januari 2018. Dalam rupiah, ATH adalah Rp52.200. Saat ini menclok di US$1,91 (Rp27.900).

XRP telah melalui periode mengesankan selama lebih dari sepekan terakhir dan mencapai level tertinggi tiga tahun.

Kendati secara teknikal menunjukkan kemajuan lebih lanjut pada, beberapa metrik on-chain memperkirakan adanya lonjakan dari trader untuk mengambil keuntungan.

Di sisi lain, XRP sedang menargetkan pertumbuhan tertinggi baru sepanjang masa lewat pembelian baru besar-besaran.

Kabar teranyar adalah perusahaan investasi Coinshares menerbitkan produk investasi bernilai XRP di bursa efek SIX di Swiss.

Bursa efek itu adalah bursa efek terbesar ke-3 di dunia, berdasarkan volume perdagangan.

Seperti yang disorot oleh trader senior, Peter Brandt, bahwa XRP akan membawa ‘muatan kapal’ lebih besar, melansir Cryptobriefing.

XRP juga keluar dari formasi head-and-shoulders terbalik yang telah berkembang pada grafik mingguannya sejak pertengahan Juni 2018.

Setelah melewati pola neckline di US$0,60 pada 4 April 2021, aset kripto terbesar keempat berdasarkan kapitalisasi pasar ini melonjak 180 persen untuk mencapai level tertinggi tiga tahun di US$1,72.

Naik Lebih Tinggi

Peningkatan lebih lanjut di level harga saat ini mendorong harga XRP tumbuh 90 persen, menuju yang tertinggi sepanjang masa sejak Januari 2018 di US$3,30 atau lebih tinggi.

Sasaran ini ditentukan dengan mengukur ketinggian antara pola utama dan neckline lalu menambah jarak ke atas dari titik pemberhentian.

Investor terlihat cenderung membukukan keuntungan, karena peluang bulls yang tampak. Indeks Market Value to Realized Value (MVRV) menunjukkan potensi keuntungan pun sudah dekat.

Untuk kedua kalinya dalam sejarah XRP, MVRV dalam 30 hari bergerak melewati tanda 100 persen.

Terakhir kali metrik on-chain ini naik di atas pencapaian pada awal Januari 2018, menandai puncak bull market 2017.

Karena sebagian besar aset yang beredar telah memberi keuntungan, pemegang XRP mungkin cenderung menjual dengan harga saat ini untuk mendapatkan cuan.

MVRV 30 hari melayang di ‘zona bahaya”, juga isu ketidakpastian legalitas Ripple di mata SEC.

Meski begitu, siapa pun yang memperdagangkan aset itu harus menjaga stop-loss yang ketat agar menghindari potensi risiko.

Diramalkan Tepat Sebelumnya

Trader profesional asal Indonesia, Muhammad Kurnia Bijaksana, sebelumnya meramalkan penguatan masif XRP pada 24 Maret 2021 lalu.

Menurutnya, XRP perlu menembus level US$0,6-0,65 sebelum bisa naik lebih jauh lagi. Katanya, jika zona US$0,6-0,65 tertembus, maka US$0,8, US$1, bahkan sampai US$2,75 (Rp39 ribuan) bisa dicapai.

Dan resisten itu sudah lama tertembus beberapa hari lalu. Dan kini aset terbitan Ripple Labs itu menclok di kisaran US$1,91 (Rp27.900). [bar]

Terkini

Warta Korporat

Terkait